Warga Gaddong Kembali Menolak Ruislag Sekolah Dasar

MAKASSAR (BO)– Puluhan warga Gaddong Makassar kembali menggelar aksi protes terkait rencana ruislag bangunan Sekolah Dasar (SD) Gaddong I dan II Makassar, siang tadi (22/10). Aksi ini bersamaan dengan kunjungan kerja Wakil Walikota Makassar ke sekolah tersebut.

Sejak pagi hari, warga yang sudah mendengar kabar kunjungan itu sudah berkumpul di halaman sekolah. Mereka berkeinginan menyampaikan langsung tuntutan mereka kepada Wakil Walikota Makassar, Supomo Guntur.

Begitu acara tarian penyambutan usai, warga dan orang tua murid pun langsung mengerumuni Wakil Walikota. Mereka meminta Wakil Walikota mendukung perjuangan warga untuk mempertahankan sekolah itu.

Tetapi, sayang sekali, Wakil Walikota Makassar menolak disangkut-pautkan dalam persoalan itu. “Kalau mau menolak, silahkan. Tetapi setelah selesai kunjungan saya. Saya tidak mau disangkut-pautkan. Saya tidak mau disebut provokator,” katanya.

Sikap Supomo Guntur ini pun memicu kekecewaan warga. Daeng Baji, seorang aktivis Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) yang mendampingi warga, menganggap sikap Wakil Walikota sangat mengecewakan.

“Seharusnya bapak (Supomo Guntur, pen) selaku pemangku kebijakan bisa memperlihatkan kepedulian. Anda tidak bisa lepas tangan dengan persoalan ini,” kata Daeng Baji kepada Wakil Walikota.

Dalam tuntutannya, warga Gaddong tetap bersikeras menolak ruislag bangunan SD tersebut. Bagi warga, proses ruislag itu akan mengganggu proses belajar-mengajar dan mengancam eksistensi sekolah tersebut.

Sehari sebelumnya, warga dan murid SD Gaddong juga menggelar aksi di halaman sekolah. Mereka berusaha menghentikan proses pembangunan ruko milik pengusaha bernama William Effendi.

Dalam aksi itu, warga sempat terlibat adu mulut antara warga dan pekerja bangunan. Pihak warga meminta agar proses pembangunan dihentikan karena seluruh warga dan orang tua murid tidak menyetujui ruislag.

Akan tetapi, tuntutan warga itu tetap diabaikan oleh pihak pengusaha. Pengusaha terus mengirimkan material berupa pasir, semen, dan besi.

Untuk memperkuat mobilisasi massa, warga pun saat ini sedang mengedarkan surat penggalangan petisi penolakan ruislag. Rencananya petisi itu akan disampaikan kepada pemerintah kota dan pihak pengusaha.

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid