Presiden Venezuela Nicolas Maduro baru saja mengajukan Rancangan Anggaran Negara tahun 2017. Yang menarik, 73,6 persen dari total anggaran itu akan diperuntukkan bagi investasi sosial.
Yang lebih menarik lagi, anggaran Venezuela tahun mulai mengubah peta pendapatan negara. Jika tahun-tahun sebelumnya, Venezuela sangat bergantung pada ekspor minyak. Hampir 90 penerimaan Venezuela dari ekspor minyak.
Di anggaran tahun ini, sebanyak 83 persen penerimaan Venezuela akan dikejar dari pajak. Sebanyak 11,9 persen diharapkan datang dari pemasukan perusahaan-perusahaan sosialis. Dan hanya 17 persen yang diharapkan dari minyak yang dipatok pada harga 30 USD per barel.
Untuk sisi belanja, sekitar 74 persen akan dialokasikan pada investasi sosial. Kemudian 50 persen untuk kesehatan, pendidikan dan program sosial. Dan 24 persen untuk pembangunan infrastruktur.
Menurut Wakil Presiden Venezuela urusan perencanan, Ricardo Menendez, Venezuela sangat berkomitmen untuk keluar dari model ekonomi rente minyak dan mencari model lain yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan.
“Kami menentang model neoliberal dengan model produksi. Dan produksi itu dikerjakan oleh rakyat,” kata Menendez, seperti dikutip teleSUR, Minggu (16/10/2016).
Proposal anggaran Presiden Maduro ini sudah diajukan ke Mahkamah Agung pada Jumat (16/10). Lazimnya proposal itu diajukan lewat parlemen (Majelis Nasional).
Namun, karena Majelis Nasional dikuasai oleh oposisi, maka Maduro mengambil jalan pintas melalui Mahkamah Agung.
Venezuela sendiri sangat terpukul oleh jatuhnya harga minyak dunia beberapa tahun terakhir. Kondisi kas negera berpenduduk 30,5 juta itu benar-benar terpukul.
Maklum, 90 persen Venezuela berasal dari minyak. Dan di dunia, Venezuela masuk 10 besar negara pengekspor minyak terbesar dunia.
Raymond Samuel
- Fascinated
- Happy
- Sad
- Angry
- Bored
- Afraid