Pekerja Garmen Bangledesh Protes Kematian 200-an Pekerja

Ribuan pekerja garmen dan rakyat biasa turun ke jalan-jalan di Ibukota Dhaka, Bangladesh, pada hari Jumat (26/4). Protes ini dipicu oleh runtuhnya sebuah bangunan pabrik, pada hari Rabu (24/4), yang menyebabkan lebih dari 200 pekerja tewas.

Menurut laporan Al Jazeera, para pekerja yang marah membawa tongkat bambu dan memaksa pabrik-pabrik garmen tutup. Mereka juga menuntut agar para pemilik pabrik runtuh agar segera ditangkap dan diadili.

Polisi melepaskan gas air mata dan menembakkan peluru karet untuk membubarkan massa. “Ratusan ribu buruh telah bergabung dalam protes. Kami terpaksa menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan mereka,” kata M Asaduzzaman, seorang petugas polisi, kepada kantor berita AFP.

Kantor Asosiasi Eksportir dan Produsen Garmen Bangladesh menjadi sasaran kemarahan massa rakyat.

Laporan Reuter menyebutkan, lebih dari 2000 orang telah berhasil dievakuasi dari bangunan pabrik runtuh itu. Hampir separuh diantaranya menderita luka-luka.

Menurut keterangan banyak saksi mata, sebelum kecelakaan terjadi, para pekerja sudah melihat kondisi bangunan yang mulai retak. Namun, si pemilik pabrik tetap memaksa 3000-an buruhnya untuk tetap masuk ke pabrik dan bekerja.

Sementara para aktivis menuding perusahaan barat turut berkontribusi terhadap kematian banyak pekerja ini. Perusahan-perusahaan itu dituding hanya mengejar laba tanpa memperhatikan keselamatan pekerja.

Sejumlah retailer perusahaan asing, seperti Primark (Inggris) dan Mango (Spanyol), dituding memiliki sejumlah produk yang dibuat di bangunan runtuh tersebut.

Banyak perusahaan pakaian dunia memang menjadikan Bangladesh sebagai tempat pembuatan produk mereka. Alasannya, upah pekerja di Bangladesh sangat murah.

Para pekerja garmen Bangladesh, yang sebagian besar adalah perempuan, bekerja di bawah kondisi kerja yang buruk dan tanpa perlindungan.

Pada November 2012 lalu, sebuah pabrik garmen juga terbakar dan menyebabkan 110 lebih pekerja tewas. Pada tahun 2010 lalu, sebuah bangunan berlantai empat di Dhaka juga runtuh dan menewaskan 25 orang serta melukai sejumlah warga lainnya.

Ada sekitar 4.500 pabrik di Bangladesh, dengan lebih dari dua juta pekerja pabrik. Industri pakaian menyumbang lebih dari 80% nilai ekspor tahunan Bangladesh yang mencapai AS$24 miliar.

Raymond Samuel

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid