Agus Pranata: Penjara Tidak Membuat Kami Jera

BAU-BAU: Aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD), Agus Pranata, yang saat ini sedang mendekam dalam LP Bau-Bau menegaskan bahwa penjara telah memberikan pengalaman nyata soal keberpihakan sistim hukum dalam negara kapitalistik.

Sejak awal, kata dia, penjelasan bahwa hukum merupakan alat dari kelas berkuasa hanya merupakan penjelasan teoritis, namun sekarang ia bisa memahami semua ini setelah menjalani penahanan selama beberapa bulan dan proses persidangan.

“Ada pengetahuan teoritis dan ada pengalaman langsung, itu memperkuat kesimpulan saya bahwa hukum adalah alat kelas berkuasa,” ujar pemuda berusia 27 tahun ini.

Saat menjalani proses peradilan, Agus Pranata mengakui bahwa ada banyak sekali keganjilan-keganjilan yang menunjukkan bahwa penguasa berusaha mengkriminalkan setiap bentuk protes yang sah dari rakyat.

“Tidak ada yang salah dengan tuntutan warga Telaga Raya. Kami hanya menuntut ganti rugi tanah, yang sudah kami tempati secara turun temurun. Tapi Polisi dan Kejaksaan menuding kami melakukan penghasutan untuk mengganggu ketertiban umum,” ungkapnya.[poll id=”4″]

Saat ini, Agus Pranata sedang menjalani persidangan bersama 19 orang aktivis dan warga Telaga Raya di Pengadilan Negeri Bau-Bau. Ia menuding pihak PN, Kepolisian, dan Kejaksaan tidak bersikap netral, karena sudah ada pertemuan diantara ketiga institusi penegak hukum ini menjelang proses peradilan dimulai.

Agus mencatat sejumlah kesalahan yang memperlihatkan bahwa penuntut umum tidak bekerja dengan profesional, misalnya berita acara penahanan 17 Agustus dititipkan kepada LP dan itu dilakukan setelah masa batas penahanan sudah lewat 3 hari.

Untuk itu, Agus menganggap bahwa proses peradilan yang dijalaninya bertentangan dengan proses hukum acara yang sebenarnya, disamping ia juga mempersoalkan surat dakwaan penuntut umum yang mengalami cacat formal, sehingga tidak dapat diterima dan batal demi hukum.

Namun, Agus sangat menyadari bahwa, dalam posisi hukum sebagai alat kelas berkuasa, maka persoalan legalitas dapat dimanipulasi sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah kebenaran dalam versi mereka.

Meski dirinya mendekam dalam penjaran, namun ia tetap optimis bahwa perjuangannya akan terus berlanjut. “Penjara tidak akan membuat kami jera, bung,” tegasnya sambil menceritakan perjuangan Bung Karno dan founding father lainnya yang juga tidak pernah luput dari penjara kolonial.

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid