PRD, SRMI dan STN Garut Peringati Hari Tani Nasional

Sedikitnya 50 orang anggota Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI), Partai Rakyat Demokratik (PRD), dan Serikat Tani Nasional (STN) memperingati Hari Tani Nasional (HTN) di Garut, Jawa Barat, siang (26/9) tadi.

Massa aksi, yang memusatkan aksinya di kantor pemerintah daerah Garut, mengajukan sejumlah tuntutan, diantaranya: protes terhadap penahanan seorang petani oleh kepolisian, program kesehatan gratis untuk rakyat miskin, dan realisasi dana bantuan gempa.

Massa aksi pun diterima untuk melakukan audiensi dengan pemerintah daerah dan aparat terkait (Kepala RSUD Garut dan Dinas Perkebunan Kabupaten Garut).

Menurut jubir aksi ini, Muhammad Aip Riziq, seorang petani bernama Asep Ronyok, anggota STN Garut, telah ditahan kepolisian. ”Ia dituduh oleh PTPN VIII melakukan pencurian. Padahal ia hanya mencari daun pohon Albasiah untuk pakan kambing peliharaanya,” kata Aip Riziq kepada Berdikari Online.

Saat ini Asep Ronyok masih berada di tahanan kepolisian dan kasusnya sudah berproses di pengadilan. Massa aksi menuntut agar Asep Ronyok segera dibebaskan tanpa syarat dan pemerintah menghentikan kriminalisasi terhadap rakyat miskin.

Sementara itu, terkait isu kesehatan, massa aksi mempersoalkan maraknya penolakan pasien miskin di RSU Slamet Garut, khususnya mereka yang tidak memiliki Jamkesmas.

Tetapi pihak rumah sakit beralasan, lemahnya optimalisasi layanan RSUD Slamet garut dikarenakan kurangnya anggaran kesehatan dari pemerintah kabupaten. Peserta Jamkesmas saat ini baru mencapai 362.000 peserta, dan direncanakan naik pada tahun 2012 menjadi 1.200.000 peserta .

Sementara untuk layanan Jamkedas, anggaran yang ada saat ini baru berkisar Rp5 milyar, sementara kebutuhan real per-tahun mencapai Rp30 milyar.

Sementara itu, untuk persoalan gempa, SRMI mempertanyakan masih banyaknya korban gempat yang tidak terdata, sehingga mereka tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah.

Menanggapi persoalan gempa ini, Pemda Garut menjanjikan akan melakukan pengecekan dan mengawal proses pendataan yang dilakukan pihak kecamatan. Tetapi pemerintah daerah belum menjelaskan soal besaran anggaran, karena bantuan dari pemerintah pusat sendiri belum jelas.

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid