Mogok Makan Jurnalis Palestina Sudah 46 Hari

Muhammad Al-Qeeq, seorang jurnalis Palestina, menggelar aksi mogok makan sejak bulan Desember 2015 lalu. Saat ini, aksi mogok makan Al-Qeeq sudah berlangsung 46 hari.

Menurut pengacara Al-Qeed, Ashraf Abu Snena, kondisi kesehatan Al-Qeeq sudah sangat memburuk. Dia sudah kehilangan kemampuan berbicara dan berjalan. Juga mulai muntah-muntah dan buang air besar dengan darah.

Karena kondisi itu, Al-Qeeq dilarikan ke Emek Medical Centre di kota bagian utara Israel, Afula. Ironisnya, di sana dirawat dengan satu lengan dan kakinya dibelenggu borgol dan dikaitkan ke tempat tidurnya.

Dikhawatirkan, jika terus menolak makan, Al-Qeeq akan menemui ajalnya. Karena itu, Jaksa Agung Yehuda Weinstein memerintahkan agar Al-Qeeq dipaksa makan.

Al-Qeeq berasal dari sebuah desa di Tepi Barat. Dia bekerja sebagai reporter di kantor berita Arab Saudi, Almajd. Tanpa alasan yang jelas, pihak keamanan Israel menangkap Al-Qeeq pada 21 November 2015 di rumahnya.

Dia kemudian ditahan dan diinterogasi di Pusat Penahanan Israel Kishon (Jalame). Di situ dia dilarang berhubungan dengan keluarga dan pengacaranya selama berhari-hari.

Sumber terdekatnya menyebutkan bahwa Al-Qeeq mengalami penyiksaan saat interogasi, seperti pemukulan, kurang tidur, tidur di atas wadah dingin, dan berbagai bentuk siksaan lainnya.

Setelah interogasi berlangsung, Al-Qeeq memutuskan untuk melakukan aksi mogok makan karena mengendus gejala ia ditangkap dan dipenjara karena motif politik. Dia dituduh mengusung gaya jurnalisme hasutan.

Ironisnya, kendati sudah berlangsung 46 hari, aksi mogok makan Al-Qeeq ditanggapi dingin di Palestina. Termasuk oleh organisasi tahanan politik di Otoritas Palestina (PA). Diduga penyebabanya karena Al-Qeeq juga kerap mengeritik PA.

Artikel terbaru Al-Qeeq mengeritik PA, pengekangan kebebasan pers di Tepi Barat, dan tindakan pasukan keamanan yang menangkapi aktivis politik.

Namun, agen Intelijen Israel Shin Bet mengklaim Al-Qeeq sebagai anggota Hamas, yang sebelumnya sudah pernah dipenjara karena aktivitasnya di organisasi islam garis keras tersebut.

Shin Bet menuding Al-Qeeq terlibat kegiatan-kegiatan teror yang dilakukan oleh Hamas selama ini. Namun, tudingan tersebut tidak disertai bukti yang kuat.

Raymond Samuel

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid