Serang, Berdikari Online – Dialog publik yang mengusung tema “Maraknya Kekerasan Seksual, Kita Harus Lapor Ke Mana dan Bagaimana?” dilaksanakan secara langsung di belakang gedung RCH, Universitas Serang Raya pada Jumat (21/7).
Turut hadir dalam kegiatan ini Pengurus Komisariat PMII Unsera, Kopri PMII Unsera, Presma UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, LMND Uniba, dan rekan-rekan lainnya.
Acara dipandu oleh Ila Agniatusadiah dari Kopri PMII Unsera dengan dua narasumber yaitu Tia Nurapriyanti, M.Ikom selaku Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Serang Raya, dan Silviana selaku Anggota Lingkar Studi Feminis.
Ismi Nabilah, Ketua Kopri PMII Unsera, menjelaskan tujuan diadakan dialog publik ini terfokus kepada korban agar ada keberanian untuk melaporkan kekerasan yang dialami. Selain itu juga untuk teman-teman pada umumnya agar memahami bagaimana cara melaporkan tindakan pelecehan maupun kekerasan seksual yang terjadi.
Silviana sebagai Narasumber pertama menyampaikan, batasan-batasan tubuh yang disentuh dan cara melaporkan jika terjadi kekerasan seksual.
“Kita dalam pertemanan maupun kondisi apapun, hendaknya menerapkan batasan-batasan apa saja yang boleh disentuh. Karena tubuh kita adalah milik diri kita sendiri yang wajib kita lindungi. Dan jika diantara kalian atau sesiapapun terjadi kekerasan seksual banyak sekali tempat pengaduannya, seperti satgas PPKS kampus setempas, PPA setempat, LBH, maupun layanan SAPA 129 yang diusung oleh Kemen PPPA,” ujar Silvia.
Selanjutnya, narasumber kedua Tia Nurapriyanti, M.Ikom menuturkan, faktor-faktor korban tidak berani melaporkan diri saat terjadi kekerasan seksual adalah ancaman dari pelaku dan stigma negatif di masyarakat.
Kemudian, Faridhotul Jannah salah satu peserta LMND UNIBA menanggapi bahwa acara ini dapat menambah wawasan dan juga pengetahuan.
“Acara ini sangat mengedukasi kita untuk lebih aware terhadap kekerasan seksual dan kita tidak lagi bingung bagaimana cara melaporkan saat kekerasan seksual terjadi di sekitar kita,” ujar Faridhotul.
(Alvina)
Foto : aksi tolak kekerasan perempuan pada 2019

