Serang, Berdikari Online– Wakil Menteri Sosial Republik Indonesia, Agus Jabo Priyono, menegaskan bahwa Indonesia masih menghadapi persoalan mendasar yang menghambat terwujudnya masyarakat adil dan makmur.
Menurutnya, meski telah 80 tahun merdeka, bangsa ini belum sepenuhnya terbebas dari kemiskinan karena masih dikuasai oleh sistem ekonomi yang serakah, atau yang disebutnya sebagai “serakahnomic”.
“Presiden berkali-kali menyinggung soal serakahnomic. Ini adalah hambatan terbesar bangsa kita dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Agus Jabo dalam orasi politiknya pada kegiatan Diskusi LMND Banten : Refleksi Satu Tahun Pemerintah Prabowo-Gibran di Universitas Bina Bangsa pada Rabu (29/10).
Ia menjelaskan, istilah serakahnomic menggambarkan bentuk baru dari imperialisme modern. Di mana sumber daya alam, sektor pertanian, perkebunan, hingga pertambangan masih dikuasai oleh segelintir kelompok atau oligarki.
“Selama kita tidak mampu memutus rantai imperialisme ekonomi, mustahil Indonesia bisa benar-benar adil dan makmur,” ujarnya.
Agus Jabo juga menyinggung warisan gagasan pendiri bangsa, Soekarno, yang menekankan pentingnya revolusi nasional demokratis sebagai jalan menuju masyarakat adil dan makmur.
Ia menegaskan, semangat Trisakti, berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan harus kembali menjadi landasan pembangunan nasional.
“Indonesia belum sepenuhnya berdikari. Modal asing masih menguasai sumber kehidupan rakyat. Ini wujud nyata dari serakahnomic,” tegasnya.
Selain itu, Agus Jabo juga menyoroti perilaku sebagian pejabat yang tidak amanah dalam menjalankan program pemerintahan.
Ia menilai, praktik korupsi dan penyelewengan anggaran merupakan bagian dari wajah serakahnomic yang harus diperangi bersama.
“Musuh terbesar negara ini adalah serakahnomic. Presiden saat ini sedang berjuang melawan itu, agar cita-cita para pendiri bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur bisa benar-benar tercapai,” paparnya.
Ia menyerukan agar seluruh elemen bangsa bersatu melindungi rakyat dan tanah air dari praktik ekonomi serakah yang merugikan kepentingan nasional.
“Tujuan kita berbangsa dan bernegara adalah melindungi rakyat dari serakahnomic. Itu esensi dari perjuangan kemerdekaan kita,” tandas Agus Jabo.
Sementara itu, Ketua Pelaksana, Faridhotul Jannah, mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian kampanye program LMND yang tujuannya mengenalkan kepada rakyat musuh masyarakat Indonesia.
“Selain diskusi seperti ini, kedepan akan dirorong juga aksi-aksi massa dan parade-parade lainnya,” jelasnya.
“Didalamnya termasuk dikenalkan, siapa serakahnomics itu, Imperialisme, Oligarki dan Birokrat Korup, dan bagaimana mereka memperlakukan rakyat,” tegasnya.
Ia menjelaskan, mereka yang termasuk serakahnomic itu merupakan faktor yang menghambat bangsa indonesia untuk maju, adil dan makmur.
“Kami ingin mengajak rakyat melihat secara objektif watak pemimpin kita sekarang, yang sangat revolusioner dan berpihak pada rakyat. Tapi orang-orang disekelilingnya membusuk karena birokrasi bobrok dan korup. Menjadi tanggung jawab kita sebagai kaum intelegensia mengawal persoalan pokok ini,” tandasnya.
(Amir)


