Menyebut nama Vodka, orang langsung melongo ke Rusia. Minuman beralkohol itu memang identik dengan Rusia. Namun, siapa sangka, pada tahun 1970-an, Vodka nyaris lepas dari Rusia.
Pada tahun 1977, “hak cipta” Vodka diperebutkan. Saat itu, negara-negara barat mempertanyakan hak Soviet memproduksi Vodka. Maklum, pangsa pasar Vodka sedang melonjak saat itu. Kapitalis-kapitalis barat “ngiler” untuk mendapatkan profit dari bisnis Vodka. Bahkan, Amerika Serikat mengklaim lebih dulu memproduksi Vodka dibanding Uni Soviet.
Uni Soviet pun sadar, bahaya ekonomi di depan mata mereka. Mereka yakin, tanpa ekspor Vodka, keuntungan negara menurun. Sudah begitu, kalau AS sampai mencaplok hak cipta Vodka, maka Soviet tentu tidak boleh menggunakan merek “Vodka”.
AS sendiri punya dasar untuk mengklaim vodka. Pada saat Revolusi Sosialis bergema di tahun 1917, banyak kapitalis/industrialis Rusia melarikan diri. Sebagian besar ditampung di AS. Di sana, kapitalis-kapitalis itu kemudian membuat perusahaan produsen Vodka.
Soviet agak kedodoroan melawan seterunya. Apalagi, menurut keputusan Eksekutif Pusat Partai Komunis, produksi Vodka baru dibolehkan pada 26 Agustus 1923. Sedangkan AS mengklaim memproduksi Vodka pada tahun 1918. Artinya, klaim AS lebih kuat ketimbang Soviet.
Dalam soal klaim “Hak Cipta”, urusan tahun produksi dianggap penting. Sementara negara-negara barat punya dokumentasi tahun atas setiap temuan-temuan mereka: Cognac/Konyak (1334), Gin Inggris dan Wiski (1485), Wiski Scotch (1.490-1.494), dan schnapp-Jerman (1.520-1.522).
Di tengah-tengah perselisihan itu, tiba-tiba Polandia juga muncul di panggung untuk mengklaim Vodka. Menurut klaim Polandia, daerah-daerah Polandia sudah memproduksi Vodka jauh sebelum kekaisaran Rusia, Muscovy.
Polandia menuntut: hak produksi Vodka hanya dimiliki oleh Polandia. Sementara barang-barang Soviet seperti “Moskovskaya Osobaya”, “Stolichnaya”, “Russkaya”, “Pshenichnaya”, dan Vodka eskpor lainnya, harus ganti-nama.
Untuk mendapatkan klaim Vodka, Rusia, AS, dan Polandia harus mengajukan bukti. Awalnya, pihak Kementerian Perdagangan menganggap ini sebagai pekerjaan enteng. Bisa ditangani beberapa orang saja. Pendek kata, soal bukti klaim Vodka gampang lah…
Enam bulan kemudian, proses pencarian tak menemui hasil. Tidak ada bukti tentang kapan Vodka pertamakali di produksi. Di literatur pun tak ditemukan. Bahkan, Lembaga Arsip Negara tidak punya informasi tentang kapan Vodka ditemukan. Sovie baru sadar: ini masalah gawat!
Pada kenyataannya, produksi Vodka memang pernah dilarang di Rusia. Pada tahun 1914, kekaisaran Rusia membatasi penjualan Vodka. Vodka hanya boleh dijual di restoran. Lalu, seusia perang dunia pertama, kekaisaran Rusia melarang sama sekali produksi dan penjualan Vodka.
Lalu, kebijakan itu diperpanjang oleh pemerintahan sementara. Kebijakan ini juga berlanjut pasca Revolusi 1917 oleh pemerintahan Soviet. Soviet baru membolehkan produksi Vodka tanggal 26 Agustus 1923.
Pada tahun 1979, pemerintah Soviet meminta para ahli untuk “turun gunung”. Mereka dikerahkan untuk membuat penelitian. Segala hal ditelusuri: cerita-cerita rakyat, literature, penuturan, penelitian benda-benda dan lain-lain.
Dan ketemulah benang merahnya: Pada 1439, seorang biarawan Isidor dari Biara Chudov, yang terletak di wilayah Kremlin, Moskow, menemukan resep pertama dari vodka Rusia. Lalu, setelah 1533, monopoli negara diperkenankan untuk menjual vodka di kedai “Tsar”.
Pada saat bersamaan, Polandia gagal membuktikan klaim mereka. Alhasil, Soviet berhasil mendapatkan klaim penemu Vodka. Setelah kejadian itu, museum Vodka berdiri di mana-mana di Rusia.
Maria Chekhovskaya
- Fascinated
- Happy
- Sad
- Angry
- Bored
- Afraid