Evo Morales: Tanpa Kapitalisme, Manusia lebih Makmur

Mantan Presiden Bolivia Evo Morales menegskan, tanpa kehadiran kapitalisme dan Dana Moneter Internasional (IMF), bangsa Bolivia lebih makmur dan sejahtera.

Pernyataan itu disampaikan oleh Morales di depan jutaan orang di Buenos Aires, Argentina. Sejak kudeta terhadap pemerintahannya, 10 November lalu, Morales mendapat perlindungan politik di Argentina.

“Kita sudah membuktikan, tanpa kehadiran kapitalisme dan IMF, Bolivia lebih makmur,” kata Morales, Rabu (22/1/2020).

Pernyataan itu sekaligus untuk memperingati 10 tahun berdirinya Negara Plurinasional Bolivia. Bolivia menjadi negara plurinasional,yang mengakui keragaman suku, agama dan ras, pada 22 Januari 2009.

Morales menegaskan, negara plurinasional Bolivia, yang disahkan lewat referendum konstitusi, bertujuan untuk membangun sebuah bangsa yang lebih adil dan makmur.

 “Program pemerintahan kami di dasarkan pada penguatan ekonomi dan nasionalisasi sumber daya kami,” jelasnya.

Morales juga menyinggung kudeta sayap kanan yang melengserkan pemerintahannya. Sejak hari kudeta hingga hari ini, 35 orang rakyat Bolivia tewas karena berjuang untuk memulihkan demokrasi.

“Saya tidak bisa mengerti, beberapa anak muda yang ketipu (oleh sayap kanan) dan naïf pergi membakar rumah Menteri dan aktivis-aktivis kami,” ungkapnya.

Morales menyebut kudeta terhadap pemerintahannya sebagai pukulan terhadap masyarakat asli Bolivia. Selain itu, kudeta itu bertujuan untuk merebut kekayaan lithium Bolivia.

Dia menegaskan, meskipun dirinya sudah lengser, tetapi perjuangan untuk membebaskan bangsa Andes akan terus berlanjut.

“Tidak ada kata menyerah untuk musuh. Kapitalisme adalah musuk terburuk umat manusia,” tegasnya.

Karena itu, dia mengajak gerakan sosial dan gerakan masyarakat adat untuk memperhebat pejuangan guna merebut kembali kedaulatan dan martabat bangsa Bolivia.

Raymond Samuel

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid