Revolusi Bolivarian Dan Partisipasi Politik Perempuan

Di Venezuela, sejak Hugo Chavez terpilih sebagai presiden pada tahun 1999, perempuan memegang peranan penting dalam masyarakat dan pemerintahan.

Chavez secara khusus mempromosikan partisipasi perempuan dengan mengatakan: “Saya seorang feminis. saya akan berjuang dan akan melawan tanpa gencatan senjata, karena perempuan Venezuela harus menempati ruang yang harus dia tempati: di jantung, didalam jiwa tanah air baru revolusi sosialis (Hugo Chvaez, 2010).”

Sejak saat itu upaya untuk meningkatkan peran politik perempuan dan jaminan atas hak-hak mereka telah menjadi bagian integral dari revolusi Bolivarian di Negara ini.

Dalam politik, perempuan telah mengambil banyak peran dalam kepemimpinan politik ditingkatan nasional ataupun lokal. Untuk saat ini jumlah anggota perempuan di parlemen naik tiga kali lipat dalam dekade terakhir. Di tahun 1997, keterwakilan perempuan di parlemen Venezuela hanya 6 persen. Sekarang angkanya sudah berkisar pada angka 17-19 persen.

Presiden Venezuela sekarang, Nicolas Maduro, juga punya perhatian besar bagi peningkatan partisipasi perempuan. Dia menginginkan Majelis Nasional (Parlemen) Venezuela dihuni oleh 50 persen perempuan.

“Kau harus menyetujui usulan bahwa Majelis Nasional kedepan harus mendorong komposisi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan. Aku setuju dengan itu, dan itu memang harus dilakukan. Kita harus memberdayakan perempuan lebih dan lebih lagi,” katanya.

Sebagai tindak lanjut, partai berkuasa Partai Sosialis Venezuela (PSUV) menyediakan kuota 50 persen untuk calon perempuan.

Peran Bank Perempuan

Sebelum memasuki era revolusi Bolivarian, perempuan Venezuela masih terhambat untuk berpartisipasi di ruang publik. Apalagi dalam kehidupan politik.

Saat itu, untuk memajukan politik perempuan, proposal yang diajukan selalu difokuskan pada pembentukan undang-undang yang menerapkan kebijakan affirmative action untuk perempuan. Tetapi pendekatan itu terbukti tidak banyak mengubah keadaan.

Pendekatannya berubah setelah Chavez berkuasa di tahun 1999. Dia mengidentifikasi bahwa faktor-faktor sosial-ekonomi, terutama kemiskinan, berkontribusi besar dalam menghambat emansipasi kaum perempuan. Dan visinya adalah mengentaskan masalah ekonomi dan social tersebut. Tidak hanya berkutak pada pembentukan undang-undang. Dia kemudian mendorong pembentukan Bank Perempuan (Banmujer).

Mengapa Bank Perempuan?

Menurut studi yang dilakukan oleh PBB, di dunia ini ada 70 persen perempuan hidup dalam kemiskinan. Chavez sendiri berkomitmen untuk mengatasi soal kemiskinan itu, termasuk di kalangan perempuan.

Dia kemudian mendirikan Bak Pengembangan Perempuan atau yang dikenal dengan ‘Banmujer’. Banmujer memainkan peranan penting dalam meningkatkan pemberdayaan perempuan secara ekonomi, politik, dan sosial. Sebagai bank pembangunan sosial, Banmujer menawarkan dua jenis layanan; keuangan dan non-keuangan. Konsepnyapun sangat mengitimewakan perempuan, lebih manusiawi dan bertujuan sosial. Hal inilah yang membuat perbedaan dengan jasa pinjaman keuangan lainnya.

Jasa keuangan terdiri dari pinjaman dengan bunga yang sangat rendah, konsultan yang berpengalaman, pelatihan administrasi, dan lain-lain. Selain itu, bank ini menyediakan pelatihan untuk perempuan yang memulai usaha kecil dan mengajarkan mereka mengolah kemampuan keuangan.

Sementara itu, untuk pemberdayaan politik dan sosial perempuan, Banmujer memberikan jasa layanan non-keuangan. Oleh karena itu, fungsi bank ini selain untuk mengurangi jumlah kemiskinan, juga meningkatkan kualitas dan kesadaran perempuan. Untuk mencapai hal ini, bank memberikan lokakarya tentang pengembangan pribadi dan perspektif gender, serta pelatihan untuk mengelolah kesehatan mereka. Lokakarya ini juga mendidik perempuan bagaimana mencegah dan melaporkan segala bentuk diskriminasi dan kekerasan dalam rumah tangga, serta memberikan lokakarya tentang hak dan tanggung jawab sebagai warga Negara untuk merangsang partisipasi perempuan dalam politik.

Sampai saat ini, Banmujer telah memberikan pinjaman kepada lebih dari 300.000 keluarga miskin di Venezuela. Dengan penciptaan keuangan mikro, yang memungkinkan uang sampai pada sektor marginal, Banmujer telah memberdayakan perempuan serta menciptakan rasa kepemilikan dan proses kesadaran gender.

Pembangunan Organisasi Nasional

Disamping itu, untuk mewadahi perjuangan perempuan, baru-baru ini dibentuk organisasi nasional. Namanya: Serikat Perempuan Nasional (Unamujer). Organisasi ini untuk membela hak-hak perempuan.

Disamping itu, organisasi ini juga diberi tanggung jawab untuk melakukan produksi dan distribusi barang-barang kebutuhan perempuan dan keluarga. Termasuk pembalut dan popok bayi.

Maklum, sejak beberapa tahun terakhir, produksi dan distribusi barang kebutuhan pokok di Venezuela agak terganggu. Ini terjadi lantaran aksi sabotase dan penyelundupan yang dilakukan sayap kanan.

Kongres Perempuan

Tahun ini juga ada penyelenggaraan Kongres Perempuan Nasional. Anyoeli Villegas, dari kolektif Sekolah Feminis Rakyat, mengatakan kongres tahun ini terasa berbeda dari tahun sebelumnya.

“Tahun ini lebih banyak dari kelas buruh, di sini banyak perwakilan dari perempuan biasa. Bukan lagi didominasi oleh kelas menengah dan kelas atas,” ujarnya.

Menteri Perempuan Termuda

Selain itu, jabatan Kementerian Perempuan di Venezuela sekarang dijabat oleh anak muda. Namanya Adreina Tarazon. Usianya baru 25 tahun ketika dilantik.

Di kementeriannya, Tarazon dibantuk banyak tokoh-tokoh feminis terkemuka. Salah satunya adalah Rebeca Madriz, wakil Presiden untuk Kesetaraan Gender.

Rini

Artikel ini diolah dari Venezuelanalysis.com

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid