Pemimpin Afrika Serukan Reformasi Sistem Keuangan Internasional

Para pemimpin Afrika menyelenggarakan pertemuan semester tingkat tinggi di Nairobi, Ibukota Kenya, mulai 13 – 16 Juli 2023. Pertemuan ini membahas integrasi ekonomi benua Afrika dan menyerukan reformasi sistem keuangan dunia.

Deputi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Amina Mohamed, dalam sambutannya mengatakan bahwa benua Afrika mengalami penderitaan paling parah dari krisis sosial dan ekonomi yang tidak lazim sejak pandemi Covid-19.

“Komitmen yang tidak terpenuhi dari komunitas internasional untuk membiayai aksi melawan perubahan iklim dan tidak cukupnya respon kemanusiaan telah memperparah hambatan bagi Afrika dan para pemimpinnya untuk implementasi Agenda 2063,” sambung Anna seperti dilaporkan kantor berita Xinhua.

Sebagaimana diketahui, agenda 2063 merupakan cetak biru atau rencana benua Afrika bertransformasi menjadi kekuatan dunia di masa depan.

Menurut Amina, PBB mendukung seruan pemimpin Afrika untuk pengalokasian tambahan sumber daya melalui Dana Moneter Internasional (IMF) untuk perekonomian mereka. Hal ini telah menjadi pusat kritik dari sejumlah pemimpin Afrika lainnya.

Presiden Kenya William Ruto, mengatakan bahwa Afrika telah menjadi korban dari sistem utang global yang tidak adil. Sistem ini menyebabkan negara-negara Afrika membayar setidaknya delapan kali lebih besar dibandingkan negara-negara lainnya.

“Kita tidak meminta belas kasihan. Kita harus setara dalam sistem Internasional,” kata William.

William mengatakan para pemimpin Afrika mendukung reformasi lembaga keuangan Internasional untuk mengatasi krisis utang di benua tersebut.

Pada bulan April 2023 lalu, pertemuan para menteri ekonomi se-Afrika merekomendasikan peninjauan kembali dan memperbaharui Analisa Utang Berkelanjutan milik IMF dan Bank Dunia agar lebih fokus pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) dan mampu terbayarkan.

Utang Luar Negeri negara-negara dunia ketiga, atau yang belakangan disebut Dunia Selatan, sudah lama menjadi sasaran kritik karena menimbulkan ketergantungan, bahkan oleh sejumlah ekonom dikatakan sebagai skema mentransfer kekayaan ke negara-negara maju.

(dom)

[post-views]