Pengurus Besar Forum Mahasiswa Maluku Utara (PB FORMALUT) bersama Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) melaksanakan Sekolah Ekologi untuk mahasiswa dan pemuda yang berasal dari wilayah Indonesia Timur. Kegiatan ini dilangsungkan di Pancawati, Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang merupakan lokasi training cenger
WALHI.
Sekolah Ekologi dilaksanakan selama tiga hari, dimulai Jumat dan berakhir Minggu, 30 Juli 2023. Beberapa materi yang dibawakan langsung oleh pengurus Eksekutif Nasional WALHI seperti Filasafat Etika Lingkungan, Kebijakan Dan Hukum Lingkungan, Akologi Politik, Ekofemenisme (Gender), Sejarah Perlawanan Masyarakat, Pengantar Advokasi Lingkungan Kader Aktivis Hijau serta materi Reforma Agraria dan Perempasan Tanah.
Ketua bidang Lingkungan Hidup PB Formalut, Betran Sulani, mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk langkah kongkrit serta komitmen Formalut untuk mendorong anak muda agar memiliki kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan.
“Mengingat hari ini kita sedang diperhadapkan dengan masifnya ekspansi industri ekstraktif di wilayah Indonesia Timur, pastinya kerusakan lingkungan akan semakin tinggi,” kata Betran. Selanjutnya ia menjelaskan bahwa meskipun pertumbuhan ekonomi di Maluku Utara mencapai 27%, (yang merupakan tertinggi di Indonesia), namun tidak mampu menjawab tantangan kemiskinan yang di hadapi rakyat.
“Pertumbuhan yang tinggi tersebut sebagian besar karena kontribusi industri ekstraktif yang justru merusak lingkungan yang ada,” terang pemuda Malut ini kepada Berdikari Online.
Betran sadar posisi mereka sebagai anak muda yang membutuhkan pendidikan serta penyadaran untuk membentuk perspektif lingkungan sebagai basis dasar dalam memperjungkan dan mewujudkan keadilan ekologis.
“Kita tidak boleh lagi berdiam diri. Kampanye pencemaran lingkungan di daerah-daerah harus dilakukan, agar pemerintah sadar, eksploitasi ini mengancam hidup ribuan jiwa,” tutup Betran Sulani.
(Zulfikar)


