JAKARTA: Salah satu tokoh pejuang bangsa ini, Bung Hasan Raid, telah meninggal dunia pada Hari Kamis sore (12/8), sekitar pukul 16.00 WIB, di Cilandak, Jakarta Barat. Beliau meninggal dunia dalam usia 88 tahun.
Menurut informasi yang kami terima, jenazah beliau disemayangkan di rumah duka di jalan Haji Batong, Cilandak, Jakarta Barat. Menurut rencana, jenazah beliau akan dimakamkan di pemakaman Tanah Kusir, siang ini.
Hasan Raid, yang dilahirkan di Silungkang pada 1 Maret 1923, adalah pejuang yang aktif dalam perjuangan revolusi kemerdekaan, pernah menjabat anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), dan pengurus partai politik kiri.
Tahun 1962, Hasan Raid dikirim ke Moskow untuk belajar di Institut Ilmu Sosial Moskow selama tujuh bulan. Pulang dari Soviet, ia mengajar di Akademi Ilmu Sosial Aliarcham (AISA) tentang Soal-soal Pokok Revolusi Indonesia. Hasan juga memberikan kuliah politik pada Akademi Politik Buchtarudin dan di Universitas Rakyat (Unra).
Selain itu, pada tahun 1954, beliau pernah menjadi anggota DPRD Jakarta Raya, juga anggota Tim Penguji Pendidikan Politik yang diselenggarakan Kotrar (Komando Retooling Aparatur Revolusi), sebelum akhirnya ditahan tanpa proses pengadilan dan dikirim ke Nusakambangan.
Pada tahun 1999, Hasan Raid bersama dengan Pramoedya Ananta Toer, Ibu Sulami, Bapak Koesalah Subagyo Toer, Ibu Veronica Sumini Martono, dan Bapak Suharno mendirikan Yayasan Penelitian Korban Peristiwa 1965/1966 (YPKP 65/66).
Di penghujung usianya, Hasan Raid masih aktif menulis, diantaranya, buku berjudul Pegulatan muslim komunis: otobiografi Hasan Raid, yang telah membantah tudingan bahwa seorang menjadi komunis pastilah atheis.