Kendari, Berdikari Online-Sengketa Lahan Antara PT. Marketindo Selaras dan Masyarakat Berujung Pembacokan, 2 Warga Desa Lamoen dan desa Motaha Terluka Parah (6/06/2025).
Forum Rakyat Masyarakat Tani Motaha-Lameon (Framatal-Bersatu) Mengalami korban kekersan diduga preman suruhan PT. MS. tindakan kekerasan pihak perusahaan kembali terjadi dengan melibatkan premanisme sehingga kembali memakan korban.
menurut Saiman salah satu tim penggerak Framatal warga desa Lamoen-Motaha jadi korban pembacokan yang diduga ulah oknum premanisme suruhan PT. MS.
Ia menyampaikan bahwa Kejadian tersebut, bermula dari kegiatan perusahaan melakukan penggusuran (penyerobotan) lahan masyarakat tani Motaha-Lamoen.
“Kronologis kejadian itu, tepatnya Jum’at 6 Juni 2025 Pukul 15:00 (soreh), Pihak kelompok tani, menerima informasi bahwa perusahaan MS sedang melakukan penggusuran paksa di lahan masyarakat. Olehnya itu berdasarkan Informasi tersebut Framatal segera melakukan pengecekan lapangan guna memastikan informasi tersebut, alhasil di TKP benar adanya aktivitas perusahan di wilayah lahan Framatal,” ujar Saiman.
Setelah Framatal memastikan hal tersebut, lanjut Saiman mereka bertolak pulang ke kampung guna untuk mendiskusikan persoalan ini di malam hari, namun naasnya dalam perjalanan pulang, mereka di hentikan oleh sekelompok orang dengan masing-masing memegang sebilah parang, diduga oknum tersebut, preman suruhan perusahaan, sempat adu Argumen hingga berujung pembacokan.
Saiman juga menyebut bahwa Dari peristiwa tersebut, Dua (2) Orang warga tani Motaha-Lamoen mengami luka serius yakni inisial (Dn) dan (Tmd). Korban tersebut sempat dilarikan Ke Puskesmas Motaha, namun DN langsung dirujuk ke RUSD Kendari mengigat luka bacokannya yang begitu serius.
“Saat ini Framathal-Bersatu sedang melakukan penekanan di Polsek Angata kabupaten Konawe Selatan untuk segera melakukan penangkapan terhadap Pelaku 1 x 24 jam. Karena Pihak Aparat di anggap lamban melakukan tindakan meskipun sudah memakan korban,” kata Saiman lagi.
Ditempat yang sama Bupati Konawe Selatan Irham Kalenggo. S.Sos., M.Si., menyampaikan bahwa pihaknya telah menghubungi pihak PT Marketindo Selaras PT MS, untuk segera menghentikan aktivitas penggusuran yang sedang dilaksanakan.
“Kami sudah menghubungi pihak PT Marketindo Selaras untuk segera menghentikan segala aktivitas nya dengan waktu yang tidak ditentukan terang Irham,” kata Irham.
akan tetapi menurut Saiman terpantau hingga tanggal 7 Juni 2025 PT. Marketindo Selaras masih melakukan aktivitas, sehingga memancing amarah warga setempat. pihak perusahaan tidak mengindahkan peringatan yang disampaikan oleh bupati Konawe Selatan.
(Amir)


