Jakarta, Berdikari Online-Partai Rakyat Adil Makmur, PRIMA, melaksanakan Rakornas, Rapat Koordinasi Nasional ke-3. Rakornas tersebut dilaksanakan via zoom pada Rabu 4 September 2024; diikuti seluruh struktur Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Kota/Kabupaten (DPK) PRIMA se-Indonesia.
Turut hadir perwakilan Majelis Pertimbangan Partai Dewan Pimpinan Pusat Partai Rakyat Adil Makmur (MPP DPP PRIMA) Dardo Prasetyo. Dardo Prasetyo dalam sambutannya menyampaikan bahwa seluruh anggota partai harus disiplin dalam menjalankan visi misi partai dan bertanggung-jawab dalam pelaksanaan visi misi tersebut dan konsisten antara apa yang direncanakan dalam menjalankan seluruh amanat partai dengan penuh tanggung-jawab.
“Saya berharap seluruh kader PRIMA bisa menjaga Etika dalam pergaulan dengan kader partai lain dan masyarakat karena ke manapun Anda bergaul selalu membawa nama baik PRIMA. Meskipun saat ini, walaupun PRIMA dianggap partai yang masih kecil tapi sorotan publik kepada PRIMA sangat besar. Kita dianggap sebagai partai yang menjadi pembaharu dan partai yang menawarkan solusi-solusi pada kehidupan kebangsaan Indonesia,’’ ungkap Dardo.
Ia juga menegaskan anggota partai harus tetap dalam visi dan misinya. Tetap dalam satu arahan dan satu komando dengan DPP PRIMA sehingga target untuk lima tahun ke depan di 2029 PRIMA bisa menjadi peserta Pemilu.
Di kesempatan yang sama Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur Agus Jabo Priyono dalam pidatonya menyampaikan tahun 2024 menghadapi 3 momentum politik yang sangat krusial. Yang pertama adalah Pemilu legislatif; yang kedua adalah Pemilu Presiden dan yang saat ini sedang berjalan adalah Pemilu Kepala Daerah.
“Meski dalam Pemilu Legislatif yang pada akhirnya kemudian kita tidak diikut-sertakan, namun dengan semangat juang yang berkobar-kobar, dengan kerja keras, dengan gerakan-gerakan yang gagah perwira sehingga kita mendapat kehormatan politik yang sangat tinggi meskipun secara formal kita bukan peserta pemilu,” ungkap Agus Jabo.
Lebih lanjut Agus Jabo mengatakan PRIMA mampu melakukan manuver politik melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dengan mengajukan gugatan dan kemudian menang. Saat PRIMA memenangkan putusan PN saat itu, PRIMA mampu mengguncang bukan hanya negara Indonesia, namun negara-negara di Eropa dan Amerika juga terguncang oleh gerakan politik dalam bentuk permohonan atau langkah hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
“Kita bertarung habis-habisan; kita menggunakan segala ruang dan peluang agar partai rakyat biasa yang lahir dari rahimnya rakyat biasa ini bisa ikut Pemilu Legislatif. Meski kita bukan peserta Pemilu Legislatif, dalam Pemilu Presiden, kita mendapatkan tempat yang sangat terhormat di dalam Koalisi Indonesia Maju. Ini merupakan modal besar bagi kita dalam membangun partai; modal besar saat kita menguasai dan memimpin negara baik dalam tingkatan pusat maupun daerah; saat ini kita sedang menghadapi Pilkada,” kata Agus Jabo lagi.
“PRIMA yang belum menjadi Peserta Pemilu dan belum memiliki kursi di Provinsi maupun Kota/Kabupaten, dan tidak memiliki suara namun banyak pasangan calon dalam Pilkada yang datang ke PRIMA untuk meminta dukungan. Ini harus dimaknai secara kualitatif secara politik dan akan menjadi modal besar untuk membangun partai, memenangkan dan menguasai negara,” tegas Agus Jabo
“Kita harus memiliki jiwa, semangat, cita-cita dan harapan yang besar bahwa partai kita akan menjadi partai besar dan itu tidak akan lama lagi. Kondisi objektif saat ini sudah menunjukkan indikator-indikator tersebut tinggal indikasi subjektifnya bagaimana kemudian kita bisa memimpin keuntungan-keuntungan politik yang sekarang sudah kita dapatkan dengan sangat baik sekarang ini,” tutupnya.
Feby Rahmayana

