PRIMA: Kerja Politik Elektoral Tak Bisa Mengabaikan Pentingnya Kaderisasi

Sering terjadi, dalam kancah politik elektoral, partai politik mengabaikan perlunya kaderisasi. Akibatnya, hubungan partai dan massa sangatlah cair. 

Bung Hatta pernah bilang, partai yang tak menjalankan kaderisasi hanya akan menghasilkan “pembebek”. Massa anggota partai hanya mengenal kepatuhan pada pimpinan-pimpinan partai.

“Kebiasaan membebek itu tiada memperkuat pergerakan. Bahkan, itu akan membunuh pergerakan,” kata Bung Hatta.

Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA), partai baru yang sedang meniti jalan menuju perjuangan elektoral di pemilu 2024, tidak mau menjadikan anggotanya hanya sebagai pembebek.

“PRIMA punya tujuan politik yang jelas. Dan kami ingin semua orang yang bergabung mengerti dan memahami tujuan politik itu,” jelas juru bicara DPP PRIMA, Farhan Dalimunthe, kepada berdikarionline.com, Rabu (28/7/2021).

Selain itu, lanjut dia, PRIMA juga hendak menghidupkan demokrasi di internal partainya. Dalam hal ini, semua kader dan anggota bisa berpartisipasi dalam menyumbang gagasan bagi pembangunan dan pemajuan partai.

“Demokrasi internal itu hanya mungkin terjadi kalau ada kesadaran politik anggota. Kalau tidak ada, anggota hanya akan menjadi objek terperintah,” jelasnya.

Karena itu, selain sedang berjibaku merampungkan urusan administrasi untuk verifikasi KPU di pertengahan tahun depan, PRIMA tetap menyisihkan waktu untuk menggelar pendidikan politik.

“Karena situasinya lagi pandemi, maka pendidikan politik diselenggarakan secara daring,” ungkapnya.

Pendidikan politik diselenggarakan secara daring melalui aplikasi. Untuk tahap awal, pendidikan politik diabdikan untuk menopang kerja pembangunan partai.

Selain soal pengenalan partai, pendidikan juga mengangkat tema-tema yang sedang aktual dan menjadi perhatian bangsa.

Sebagai contoh, pada pertengahan Mei lalu, pendidikan politik PRIMA membahas soal strategi menghadapi pandemi dari perspektif perilaku dengan menghadirkan narasumber dari Satgas penanganan covid-19.

Selain itu, demi mengasah kemampuan dan keterampilan berkampanye di media sosial, PRIMA menggelar beberapa sesi pendidikan soal media sosial.

Nah, rangkaian dari agenda pendidikan itu, Kamis (29/7/2021) besok, PRIMA akan kembali menggelar pendidikan online yang membahas soal “Medsos untuk Perjuangan Rakyat”.

Sebagai pengampu untuk sesi diskusi ke-V ini adalah komika sekaligus penggiat media sosial Sammy Notaslimboy.

Di media sosial, terutama twitter, Sammy yang punya sebanyak 136,1 ribu followers ini kerap menyuarakan persoalan rakyat lewat cuitan-cuitan yang kritis dan menggigit.

PRIMA sendiri menyadari arti penting media sosial sebagai alat baru untuk konsolidasi, meluaskan pesan-pesan partai, dan melipatgandakan dukungan terhadap partai.

“Selain karena pandemi yang membatasi aktivitas fisik, kami juga menyadari peran penting yang dimainkan media sosial di hari-hari ini dan ke depan,” kata Farhan.

Mengutip laporan We Are Social dan Hootsuite pada awal tahun 2021 ini, dari 202,6 juta rakyat Indoenesia yang sudah bisa mengakses internet, sebanyak 170-an juta atau 61,8 persen diantaranya adalah pengguna medsos.

Selain berusaha bergiat di media sosial, PRIMA juga sudah punya aplikasi yang bisa diunduh di Play Store. Aplikasi ini berisi informasi, artikel, video, podcast, dan forum komunitas.

Untuk diketahui, PRIMA didirikan oleh sejumlah organisasi gerakan sosial, serikat buruh, tokoh dari berbagai latar belakang, pelaku usaha kecil (UMKM), dan penggiat seni-budaya.

Pada 1 Juli 2021, bertempat di gedung perfileman Usmar Ismail, PRIMA mendeklarasikan diri sebagai partai yang siap mengikuti pemilu 2024.

Partai yang mengusung politik kebangsaan dan kesejahteraan sosial ini sudah mendapat SK dari Kementerian Hukum dan HAM sebagai partai politik pada akhir 2020.

Partai yang dipimpin oleh Agus Jabo Priyono ini tengah mempersiapkan kebutuhan yang dipersyaratkan oleh verifikasi KPU.

RINI HARTONO

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid