‘’Bapak, Ibu, Saudara-Saudara sebangsa setanah air, 10 tahun bukanlah waktu yang cukup Panjang untuk mengurai semua permasalahan bangsa. Oleh sebab itu dalam penghujung masa jabatan saya ini, ijinkan saya menyampaikan suara nurani terdalam kepada Bapak, Ibu sebangsa setanah air. Hati mungkin kecewa: harapan yang belum terwujud dan cita-cita yang belum tergapai. Namun, saya yakin dengan persatuan dan kerja sama dengan keberlanjutan yang terjaga, Indonesia sebagai negara yang kuat dan berdaulat akan mampu melompat menggapai cita-cita Indonesia Emas tahun 2045.”
Itulah sepenggal Pidato Kebangsaan yang disampaikan oleh Ir. H. Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia pada tanggal 16 Agustus 2024.
Pidato Kebangsaan ini merupakan pidato terakhir di masa jabatannya sebagai presiden. Di akhir masa jabatannya ini, Jokowi menaruh harapan besar kepada Presiden RI terpilih agar bisa melanjutkan cita-cita besar Mencapai Indonesia Emas tahun 2045.
Capaian Jokowi selama 10 tahun masa kepemimpinannya mampu membangun pondasi dan peradaban baru lewat pembangunan Indonesia sentris.
Membangun dari pinggiran, desa, daerah terluas dan sampai saat ini membangun 366 ribu KM jalan desa, 1,9 juta M jembatan desa, 2700 ribu KM jalan tol baru, 6 ribu KM jalan nasional, 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan baru, 1,1 juta H jaringan irigasi baru.
Selama kepemimpinannya, berhasil menurunkan biaya logistik dari sebelumnya 24% menjadi 14% di tahun 2023, meningkatkan daya saing dari sebelumnya berada di peringkat 44 menjadi peringkat 27 di tahun 2024, memperkuat persatuan karena akses yang lebih merata dan berkeadilan, ketangguhan sebagai bangsa yang terbukti dengan daya tahan menghadapi Covid-19, perubahan iklam, geopolitik dunia yang semakin memanas.
Pertumbuhan ekonomi mencapai angka 5% di tengah negara-negara yang pertumbuhan ekonominya stagnan bahkan melambat. Misalnya, wilayah Papua dan Maluku mampu mencapai angka di atas 6% dan maluku utara mencapai angka 20%.
Inflasi terkendali di kisaran angka 2-3% di saat negara-negara lain mengalami kenaikan bahkan ada yang sampai mencapai di atas 200%. Angka kemiskinan ekstrim menurun dari 6,1% menjadi 0,8% tahun 2024.
Angka stunting menurun dari 37% menjadi 21,5% tahun 2023. Angka pengangguran mampu ditekan dari angka 5,7% sampai angka 4,8% di tahun 2024.
Upaya perlindungan terhadap masyarakat ekonomi telah memberikan manfaat yang cukup besar. 361 triliun rupiah anggaran Kartu Indonesia Sehat dalam waktu 10 tahun ini telah digunakan untuk membiayai layanan kesehatan 92 juta peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) per tahun mulai dari usia dini sampai lansia yang tersebar di seluruh Indonesia.
Anggaran Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang digelontorkan untuk biaya Pendidikan keluarga kurang mampu sebesar 113 triliun rupiah dengan estimasi penerima 20 juta pertahun mulai dari SD sampai SMA di seluruh tanah air.
Anggaran Program Keluarga Harapan (PKH) digelontorkan sebesar 225 triliun rupiah selama 10 tahun terakhir ini untuk meningkatkan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu.
Untuk menambah keahlian masyarakat Indonesia lewat program prakerja telah digelontorkan anggaran sebesar 60,3 triliun rupiah. Selama 5 tahun ini ada sekitar 18,8 juta pekerja yang sudah merasakan manfaatnya.
Langkah maju berani diterapkan di masa kepemimpinan Jokowi ini Program Hilirisasi. Negara mulai meningkatkan produktifitas dan nilai tambah dengan tidak lagi mengekspor bahan mentah akan tetapi bahan tersebut diolah terlebih dahulu di dalam negeri. Dimulai dari nikel, bauksit, dan tembaga, kemudian akan dilanjutkan dengan timah serat; sektor potensial lainnya: perkebunan, pertanian, dan kelautan.
Saat ini smelter dan industri pengolahannya telah terbangun di sektor pertambangan, nikel, bauksit, dan tembaga yang membuka lebih dari 200 ribu lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan negara lebih dari 158 triliun rupiah selama 8 tahun ini.
Pembangunan merata dan program yang sudah terealisasi memberikan manfaat positif bagi masyarakat Indonesia selama 10 tahun kepemimpinan Jokowi.
Hal ini merupakan satu langkah maju untuk mengubah tatanan kehidupan masyarakat Indonesia. Untuk Mencapai Indonesia Emas corak ekonomi dan produksi harus diubah. Konsep hilirisasi dan industrialisasi nasional yang dirumuskan dan sudah mulai dijalankan oleh Jokowi di masa kepemimpinannya sebagai Presiden RI sudah sangat tepat.
Pidato Kebangsaan Jokowi di peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79 tahun menegaskan bahwa negara harus menjamin kesejahteraan masyarakat. Kekayaan alam harus dikuasai oleh negara dan dapat dikelola sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat dan dapat dimaksimalkan untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Capaian kinerja pemerintahan Jokowi patut diapresiasi karena telah memberikan dampak positif dan sudah dirasakan oleh masyarkat Indonesia. Harapannya presiden selanjutnya dapat meneruskan program yang belum sempat terealisasikan agar masyarakat adil dan Makmur bisa tercapai.
Penulis: Feby Rahmayana
Foto: Presiden Jokowi (Foto: AP/United Nations)


