Penasihat Penanggulangan Ideologi Ekstremis dari Departemen Pusat Regional Eurasia dari Forum Pemuda Kerjasama Islam (struktur OKI) Evgeny Mikhailov memperhitungkan peran Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar se-dunia, yang aktif berinteraksi dengan berbagai pemuka agama dunia, termasuk dengan ulama-ulama berbagai negara, termasuk dengan ulama-ulama Rusia, dalam misi perdamaian dunia.
Hal tersebut disampaikan Evgeny saat mengomentari kehadiran perwakilan dari Indonesia dalam XX International Muslim Forum 2024 yang diadakan di Kota Moskow, 24 September 2024. Pimpinan agama dan perwakilan organisasi keagamaan internasional, teolog dan ilmuwan terkemuka dunia Islam, pakar otoritatif dari organisasi penelitian dan pendidikan dari 40 negara-negara dunia Islam hadir. Delegasi dari Indonesia diwakili dari Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta mendapatkan kesempatan menyampaikan sambutan dalam forum internasional tersebut.
Evegeny menambahkan bahwa Indonesia memiliki pengaruh besar di dunia Islam dan sangat serius bersama ulama-ulama Rusia dan lainnya membantu memecahkan masalah di antara komunitas Muslim dan berpartisipasi dalam pengembangan aturan untuk hidup bersama dalam masyarakat modern.
“Jika dijumlahkan populasi seluruh Timur Tengah, tidak sebanding dengan populasi Indonesia yang melebihi 200 juta jiwa. Indonesia adalah salah satu negara besar di dunia selatan yang terlibat dalam perang melawan pengaruh Barat. Setahu saya, Indonesia sudah melamar dan diterima di BRICS,” ungkapnya.
Evgeny menambahkan bahwa dengan perubahan internasional saat ini, ia melihat masa depan yang baik untuk hubungan Rusia-Indonesia. Para teolog dari Indonesia secara aktif berinteraksi dengan administrasi spiritual umat Islam Rusia dan melakukan konsultasi bersama di dunia Islam. Suara perwakilan Indonesia di Forum Kerohanian Muslim di Moskow terdengar, dan sangat memberikan inspirasi.
“Ada tragedi yang terjadi di Timur Tengah saat ini. Rusia, Indonesia dan negara-negara Islam lainnya dalam forum yang berlangsung di Rusia, akan membantu menemukan jalan keluar dari situasi di Timur Tengah.”
(Ika)