Pihak kementerian Chile secara sepihak menghapus kata “kediktatoran” yang melekat pada rejim Pinochet (1973-1990). Penghapusan kata “kediktatoran” itu dilakukan terhadap buku pelajaran sejarah di Sekolah Dasar.
Kementerian Pendidikan Chile mengganti kata “kediktatoran” dengan “rejim militer”. Menurut Menteri Pendidikan Chile, Harald Beyer, kata rejim militer lebih umum digunakan oleh negara-negara lain di seluruh dunia.
Alasan Menteri Pendidikan itu sangat lemah. Pihak oposisi Chile pun bereaksi keras, terutama korban kediktatoran Pinochet. Mereka menganggap tindakan itu sebagai upaya memanipulasi sejarah.
Presiden Partai Sosialis Chile, Osvaldo Andrade, menegaskan bahwa rakyat Chile pernah hidup di bawah kediktatoran. Katanya, fakta itu tidak bisa dihapus dari memori rakyat Chile, meskipun ada pihak yang hendak melakukannya.
Anggota oposisi lainnya, Maria Antonieta Saa, dari Partai untuk Demokrasi, menganggap tindakan Menteri Pendidikan itu sebagai upaya pendistorsian sejarah dan penyebaran kebohongan.
Kecaman keras lainnya dilontarkan Partai Komunis. Hugo Gutierrez, salah seoran jubir Partai Komunis, menyebut ada upaya rejim sayap kanan yang sedang berkuasa untuk menafsirkan ulang sejarah negerinya.
Pada tanggal 11 September 1973, Pinochet melancarkan kudeta militer terhadap pemerintahan sosialis Salvador Allende yang terpilih melalui pemilu demokratis. Seperti diktator soeharto di Indonesia, diktator Pinochet di Chile juga berkuasa dengan teror dan pembunuhan terhadap gerakan rakyat.
Menurut berbagai laporan dan investigas, sedikitnya 3200-an orang dibunuh oleh kediktatoran Pinochet. Sementara 80.000 orang diasingkan atau dipenjara dan 30.000 orang lainnya disiksa.
Selain dikenal dengan teror dan kekejiannya, rejim Pinochet juga dikenal membuka karpet merah untuk kebijakan neoliberal di Chile. 17 tahun kekuasaan Pinochet mewariskan kerusakan luar biasa dalam berbagai aspek kehidupan bangsa Chile.
RAYMOND SAMUEL
- Fascinated
- Happy
- Sad
- Angry
- Bored
- Afraid