Pelantikan Prabowo-Gibran Sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI. Ini Tanggapan PRIMA

Jakarta, Berdikari Online-Pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dilaksanakan Minggu, 20 Oktober 2024 di Gedung MPR RI.

Setelah acara pelantikan dan pengambilan sumpah oleh Ketua MPR, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bertolak menuju Istana Negara untuk melaksanakan upacara pisah sambut antara Presiden baru dengan Presiden periode sebelumnya, Joko Widodo.

Partai Rakyat Adil Makmur, PRIMA, sebagai salah satu partai pendukung turut menghadiri undangan pisah sambut tersebut.

Alif Kamal Wakil Ketua Umum Partai PRIMA menyampaikan kepada Berdikari Online, “Ada pesan penting dari pidato Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029. Pada pembukaan pidato, Pak Prabowo menyampaikan akan mempertahankan UUD 1945 untuk berbakti pada negara dan bangsa. Ia bertekad akan menjalankan sumpah tersebut dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab.”

Menurut Alif, Presiden Prabowo juga menekankan bahwa dalam kepemimpinannya akan mengutamakan kepentingan seluruh rakyat Indonesia, kepentingan bangsa dan negara di atas segala kepentingan golongan maupun kepentingan individu. Tantangan, rintangan, hambatan dan ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia di tengah dinamika dan pergolakan dunia tidak ringan. Indonesia memiliki wilayah daratan dan lautan begitu besar, kekayaan alam melimpah, sumber alam Indonesia sangat penting untuk kehidupan manusia di abad ke-21. Dengan begitu, bangsa ini dapat membangun masa depan dengan optimis, harus berani melihat tantangan, ancaman, dan kesulitan.

“Presiden Prabowo juga menegaskan dan mengajak seluruh masyarakat untuk menjadi bangsa berani, bangsa tidak takut tantangan, bangsa tidak takut rintangan, dan bangsa tidak takut ancaman. Sejarah Indonesia adalah sejarah kepahlawanan, penuh pengorbanan, dan keberanian pemimpin-pemimpin dan rakyat dalam menghadapi tantangan bahkan invasi-invasi dari bangsa lain. Kemerdekaan bukanlah hadiah melainkan sebuah perjuangan besar bangsa Indonesia, pengorbanan paling besar berasal dari rakyat miskin, wong cilik yang membantu para pejuang,” kata Alif.

Prabowo juga mengajak seluruh pimpinan dari kalangan cendekiawan, ulama, pengusaha, pemimpin politik, pemuda dan mahasiswa untuk berani menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Tantangan besar berasal dari luar tapi harus diakui bahwa tantangan terbesar berasal dari diri sendiri. Tantangan dan kesulitan yang terjadi itu sebabnya kurang waspada, tidak handal dalam mengurus kekayaan sendiri. Perlunya memperbaiki, mengoreksi diri sendiri. Korupsi masih merajalela. Tentunya ini akan menjadi ancaman bagi kehidupan di masa yang akan datang.

Menurut Prabowo, realitasnya saat ini Masyarakat Indonesia masih banyak yang belum menikmati kemerdekaan, masih banyak rakyat berada di bawah garis kemiskinan, masih banyak anak berangkat sekolah tidak sarapan, masih banyak anak tidak memiliki seragam sekolah.

“Sebagai pemimpin politik, jangan terlalu senang melihat angka-angka statistik sehingga membuat gembira dan merasa puas sehingga tidak melihat gambaran sepenuhnya. Indonesia diterima dalam Forum G-20. Indonesia bangga disebut ekonomi ke- 16 dunia. Akan tetapi di balik itu, masyarakat melihat gambar utuh dari keadaan bangsa ini.”

Alif Kamal menilai Pidato Prabowo tersebut merupakan peringatan bagi seluruh elemen Masyarakat Indonesia agar menjadi bangsa berani menghadapi segala macam bentuk tantangan baik berasal dalam maupun dari luar.

Menurut Alif, Masyarakat Indonesia, karakteristik bangsa Indonesia adalah gotong royong, sehingga untuk menghadapi segala macam bentuk tantangan bukan sesuatu hal yang sulit apabila persatuan menjadi visi utama.

“Saya bisa melihat semangat Prabowo sebagai Presiden terpilih akan membangun Indonesia. Masyarakat akan bersatu apabila dipimpin oleh seseorang yang memiliki rasa nasionalisme terhadap bangsanya sendiri. Saya yakin jika program Asta Cita bisa konsisten dijalankan maka keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tidak akan sulit dicapai,” ungkap Alif Kamal.

Di kesempatan yang sama, Mayjend TNI (Purn) Gautama Wiranegara Ketua MPP PRIMA mengapresiasi Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

Menurutnya, mereka sangat tertib, teratur, aman, dan terkendali. Gautama Wiranegara juga memberikan apresiasi terhadap cara berpidato Prabowo Subianto yang lugas.

“Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto Presiden RI tanpa teks sangat lugas dan tepat sasaran dan sangat luar biasa tahu persis nama lengkap dan jabatan tamu Negara sahabat satu persatu.”

Selain itu, ia juga menilai poin-poin penting yang disampaikan oleh Presiden Prabowo dalam pidato perdananya sebagai Presiden yang dengan tegasnya mengulas kondisi internal yang dialami oleh bangsa Indonesia mulai dari kemiskinan, penderitaan, serta ketertindasan yang dialami oleh masyarakat.

“Dari pidato Prabowo tersebut saya semakin yakin Indonesia ke depan akan menjadi negara maju dan berkembang seperti cita-cita Bung Karno yang diformulasikan dalam konsep Trisakti yaitu Berdaulat dalam politik, Berdikari dalam ekonomi, Berkepribadian dalam kebudayaan. Program-program unggulan Prabowo-Gibran menurutku program kesejahteraan rakyat,” ungkap Gautama.

(Feby)

[post-views]