Menghadang Kubilai Khan: Sejarah Faktual Dengan Pendekatan Naratif

Resensi Buku “Menghadang Kubilai Khan” oleh A.J. Susmana

Judul: Menghadang Kubilai Khan
Penulis: A.J. Susmana
Penerbit: PT Berdikari Nusantara Makmur
Tahun Terbit: 2021
Jumlah Halaman: 333  halaman

Sinopsis:
Buku Menghadang Kubilai Khan karya A.J. Susmana mengangkat peristiwa sejarah besar di Nusantara pada abad ke-13, yaitu ekspedisi militer besar-besaran yang dilancarkan oleh Kekaisaran Mongol, dipimpin oleh Kubilai Khan, terhadap Kerajaan Singasari dan penerusnya, Kerajaan Majapahit. Melalui narasi yang mendetail, A.J. Susmana menggambarkan situasi politik, sosial, dan militer di Jawa kala itu serta bagaimana Raden Wijaya, pendiri Majapahit, berhasil memanfaatkan kekuatan Mongol untuk membentuk kerajaan besar yang menguasai Nusantara.

Buku ini memadukan sejarah faktual dengan pendekatan naratif, yang memudahkan pembaca umum untuk memahami dinamika politik dan militer di Jawa, sekaligus memberikan perspektif menarik mengenai taktik diplomasi Raden Wijaya. Cerita dibangun berdasarkan data sejarah, namun disajikan dengan gaya bahasa yang mudah dipahami.

Kelebihan:

  1. Penelitian Mendalam: Penulis melakukan penelitian yang sangat mendetail tentang periode sejarah ini, sehingga memberikan banyak informasi faktual yang menarik.
  2. Narasi yang Menarik: Meski berangkat dari fakta sejarah, buku ini ditulis dengan gaya bercerita yang mengalir, sehingga pembaca tak merasa seperti sedang membaca buku sejarah yang kering.
  3. Konteks Sosial yang Kaya: Selain aspek militer, buku ini juga menyoroti kehidupan sosial dan budaya Jawa pada masa itu, yang memberikan dimensi tambahan terhadap kisah yang disajikan.
  4. Penggambaran Strategi Politik dan Diplomasi: A.J. Susmana berhasil menonjolkan kecerdikan Raden Wijaya dalam menggunakan pasukan Mongol untuk mencapai tujuannya, yang memperkaya narasi sejarah dengan unsur politik yang dinamis.

Kekurangan:

  1. Kurangnya Visualisasi: Buku ini hampir tidak menyertakan peta atau ilustrasi visual, yang bisa sangat membantu pembaca untuk memahami medan perang dan konteks geografis pada masa itu.
  2. Bahasa yang Terkadang Formal: Walaupun kebanyakan bagian menggunakan bahasa yang mengalir, beberapa bagian tertentu masih terasa kaku dan terlalu akademis, yang mungkin mengurangi kenyamanan pembaca umum.
  3. Fokus yang Berlebihan pada Detil: Pada beberapa bagian, penulis terlalu fokus pada detail yang sangat spesifik, yang mungkin membuat pembaca yang kurang tertarik pada sejarah mendalam merasa sedikit jenuh.

       Buku ini juga menonjolkan bagaimana peristiwa sejarah ini tidak hanya merupakan konflik militer, tetapi juga bagian dari dinamika politik yang sangat kompleks. A.J. Susmana menggambarkan bagaimana berbagai kerajaan di Nusantara saling bersekutu dan berkonflik dalam menghadapi ancaman eksternal seperti Mongol. Pembaca akan menemukan wawasan mendalam tentang bagaimana strategi diplomasi dan kecerdikan politik Raden Wijaya menjadi kunci kesuksesan Majapahit di masa-masa awal pembentukannya. Buku ini juga menekankan bahwa kejayaan Majapahit tidak terlepas dari kemampuan pemimpinnya untuk mengelola hubungan dengan kekuatan luar.

       Selain itu, penulis juga tidak melupakan peran para tokoh pendukung lain yang menjadi bagian penting dari sejarah ini, seperti Arya Wiraraja yang menjadi sekutu Raden Wijaya. Melalui buku ini, pembaca dapat memahami bahwa sejarah tidak hanya dibentuk oleh seorang pemimpin tunggal, tetapi juga oleh para tokoh-tokoh lain yang memberikan kontribusi besar. Dengan demikian, buku ini memberikan perspektif yang lebih luas dan seimbang dalam melihat perkembangan Majapahit di tengah perseteruan politik yang rumit.Kesimpulan:
         Menghadang Kubilai Khan adalah buku yang sangat informatif dan kaya akan wawasan sejarah mengenai salah satu periode penting dalam sejarah Nusantara. A.J. Susmana berhasil mengemas kisah sejarah ini dengan narasi yang menarik, meskipun beberapa bagian terasa terlalu formal dan detilnya kadang berlebihan. Buku ini cocok bagi pembaca yang menyukai sejarah, khususnya sejarah Nusantara, dan ingin memahami lebih dalam bagaimana Raden Wijaya membangun Majapahit melalui peristiwa besar yang melibatkan pasukan Mongol.

Gita G.F.T,S.Sos,M.si

Pustakawan Madya di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tangerang

[post-views]