Jalan Desa Diputus Oknum Pakai Alat Berat Setelah Anggota STN Lakukan Pendudukan di Eks HGU PT. RKK.

Muaro Jambi, Berdikari Online – Setelah melakukan Rapat Akbar pada Kamis, 20 Juli 2023, sekitar 700 anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) di Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi yang tergabung dalam Serikat Tani Nelayan (STN) menggelar pendudukan eks HGU PT. RKK.

Ketua Umum Serikat Tani Nelayan, Ahmad Rifai melalui akun Twitternya @suluhrifai menyampaikan bahwa pendudukan eks HGU PT. RKK di Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi dimulai sejak pukul 11:00 WIB, Hari Senin, 24 Juli 2023. Masih dalam Twitternya, Ahmad Rifai menerangkan: aktifitas petani di eks HGU PT.RKK berupa pengukuran tapal batas, pendirian fasum, fasos.
Selain itu, Ahmad Rifai, aktifis gerakan tani, yang juga aktif di Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA)  dalam twittnya tersebut mention Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. memantau anggota Polri agar tidak melakukan kekerasan dan menjaga petani yang sedang  meneguhkan keberdaulatan atas tanah yang selama ini dipergunakan oligarki Sawit.

Selain mention Kapolri, Rifai mencolek Menteri ATR/BPN RI agar memerintah Kanta ATR/BPN Muaro Jambi mencabut eks HGU PT. RKK.

Sementara itu Ibu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia tidak luput dari cuitannya.

“Realisasi perhutanan sosial yang diajukan KTH di eks HGU PT. RKK sebagai bentuk realisasi pemberian aset, akses ke petani dalam  rangka program Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) yang digalakkan Presiden Joko Widodo.”

Penelusuran Kontributor Berdikari Online ke lokasi pendudukan, terlihat petani membangun kemah dan bermalam di gerbang pintu masuk kawasan perkebunan PT. RKK.

“Ini dilakukan karena besoknya (25/7) akan ada pemeriksaan lapangan oleh rombongan Kanta ATR/BPN Muaro Jambi di eks HGU PT. RKK,” terang Fatoni salah seorang dari Pimpinan Wilayah Serikat Tani Nelayan (PW STN) Jambi yang ditemui di lokasi.

Sementara itu seorang petani anggota KTH yang enggan menyebut namanya saat diwawancara, memperlihatkan jalan putus menuju kebun untuk keluar masuk petani, pengangkutan  buah Sawit menuju Desa Sungai Bungur dan jalan  yang dilalui petani Desa Sponjen, petani Desa Pulau Mentaro digali oleh oknum koperasi yang selama ini menikmati buah Sawit eks HGU PT RKK.

“Entah apa maksudnya. Jalan itu jalan yang kita lalui setiap hari, ” tuturnya yang sehari-harinya bergelut dengan Sawit dengan raut muka penuh tanya.

(Suhadi)

foto : ilustrasi jalan putus menggunakan alat berat

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid