Ikhyar Bantah Amin Rais: “Rakyat Nyaman Pilpres Langsung.”

Medan, Berdikari Online – Mantan Aktivis 98 Muhammad Ikhyar Velayati membantah pendapat Amin Rais yang mengatakan perlunya Presiden kembali dipilih oleh MPR dengan alasan maraknya praktek money politik pada saat pilpres maupun pilkada

“Saya lihat justru rakyat sangat nyaman dengan sistem pilpres dan pilkada langsung, karena saat pilpres dan pilkada-lah Rakyat merasa penting dan menjadi pemilik negara ini,” jelas Ikhyar di Medan, Sabtu (8/6/2024)

Sebelumnya diberitakan Mantan Ketua MPR 1999-2004 Amien Rais mendukung ide agar presiden dipilih kembali oleh MPR lewat amendemen UUD 1945.

Amien menyampaikan itu usai bertemu dengan pimpinan MPR di kompleks parlemen pada Rabu (5/6).

“Jadi sekarang kalau mau dikembalikan dipilih MPR, mengapa tidak? MPR kan orangnya berpikir, punya pertimbangan,” kata Amien dalam konferensi pers.

Amin melanjutkan,” Dulu kita mengatakan kalau dipilih langsung, one man one vote mana mungkin ada orang mau menyogok 127 juta pemilih, mana mungkin, perlu ratusan triliun, ternyata mungkin,” ucapnya.

Menurut Ikhyar pendapat Amin Rais tidak sesuai masalah dengan solusi yang ditawarkan.

“Pendapat Amin Rais ini tidak nyambung antara masalah dengan solusi. Marak money politik kok sistemnya yang diubah? Solusinya harusnya adalah penegakan hukum di setiap proses pemilihan pilpres, Cakada maupun pileg. Aparat hukum harus hadir dalam setiap proses tersebut,’ tegas Ikhyar. “Fokus pemantauan aparat terletak pada elit partai maupun peserta pemilihan karena merekalah pelaku dan sumber money politik tersebut, bukan rakyat,” tambah Ikhyar.

Ikhyar mengatakan sistem Pilpres, pilkada maupun pileg langsung merupakan antitesa terhadap sistem Demokrasi yang dibangun Orde Baru

” Sistem demokrasi langsung dalam memilih presiden, Calon kepala daerah maupun anggota DPR/MPR saat ini merupakan antitesa terhadap sistem demokrasi yang dilaksanakan oleh rezim Orde Baru yang otoriter dan penuh kepalsuan, dan ini merupakan amanah reformasi 98,” ungkapnya

Ikhyar menganalisa, kekuatan politik yang mencoba mengubah sistem pemilihan Presiden langsung kembali dipilih MPR cermin dari bangkitnya kekuatan Orde Baru.

“Dalam transisi demokrasi dalam suatu negara, selalu ada kekuatan reformis dan kelompok kontra reformasi, parpol maupun elit politik yang sepakat dengan presiden dipilih kembali oleh MPR maupun Gubernur dipilih DPRD cerminan dari bangkitnya kekuatan Orde Baru,” ujar Ikhyar.

(Amir)

[post-views]