Jakarta, Berdikari Online- Presiden terpilih akan dilantik pada 20 Oktober 2024 besok.
Tentunya dengan pemerintahan baru masyarakat berharap kepemimpinan ini mampu membawa kesejahteraan bagi seluruh kehidupan bangsa Indonesia. Harapan terhadap pemimpin baru juga muncul dari perwakilan kaum muda.
Berdasarkan hasil wawancara Berdikari Online dengan Ketua Umum Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND) Samsudin Saman terungkap harapan kaum muda terhadap pemimpin baru.
Samsudin berharap di tengah huru-hara menjelang pelantikan pemerintahan baru, persatuan nasional dapat dijadikan sebagai dasar pijakan untuk mencegah perpecahan dan konflik.
Samsudin pun menyampaikan bahwa di tengah situasi geopolitik saat ini: terjadi ketegangan Internasional akhir-akhir ini, penting dan ini akan berdampak terhadap Indonesia pada konteks perang dunia. Sehingga, dalam situasi seperti ini dibutuhkan satu gagasan besar. Seluruh elemen, unsur-unsur pergerakan, politisi, dan kaum muda harus banyak menggaungkan konsep Persatuan Nasional. Karena itu sangat penting di tengah situasi saat ini dan itu menjadi gagasan bersama.
“Salah satu Asta Cita Prabowo-Gibran adalah memperkuat pembangunan Sumber Daya Manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas. Harapannya terhadap pemerintahan terpilih, dapat dijadikan prioritas untuk dikerjakan karena ini merupakan penunjang program-program berikutnya,” tutur Samsudin.
Ia juga mengatakan sebagai kaum muda punya mimpi dan harapan besar terhadap kemajuan bangsa dan negara khususnya tatanan ekonomi. Prabowo juga mengusung program Industrialisasi Nasional dan Hilirisasi. Konsep program ini, Sumber Daya Alam dikuasai oleh negara dan harus mendirikan pabrik untuk mengelola Sumber Daya Alam dalam bentuk mentah menjadi barang jadi dan akan diekspor ke luar negeri agar bisa menghasilkan nilai jual yang mahal.
Menurut Samsudin, untuk mencapai hal tersebut tentunya juga membutuhkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas agar dapat mengelola.
Hal utama perlu diperhatikan adalah pendidikan untuk peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia. Problem hari ini sistem pendidikan masih carut marut. Biaya pendidikan mahal sehingga masih banyak kaum muda tidak mendapat Pendidikan. Tentunya hal ini akan menjadi boomerang bagi pemerintahan baru jika ini tidak teratasi.
“Sebagai anak muda harapan kami adalah hal paling penting untuk diatasi adalah memperbaiki kualitas Pendidikan sebab ini menjadi instrumen penting negara. Semakin baik kualitas Pendidikan, maka Sumber Daya Manusia akan maju dan berkembang sehingga negara siap mewujudkan Indonesia seperti cita-cita pemerintah sebelumnya,” tegas Samsudin.
(Feby)


