Jakarta, Berdikari Online – Puluhan buruh memperingati Hari Buruh sedunia dengan melakukan aksi demonstrasi di Patung Kuda Jakarta Pusat, Rabu (01/05/2024).
Dari pantauan langsung Berdikari Online, aksi demonstrasi tersebut dilakukan oleh dua front besar yaitu Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) dan Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) dengan tuntutan utama meminta Presiden Joko Widodo agar segera mencabut UU Cipta Kerja yang telah berdampak buruk terhadap kaum buruh.
Sunarno, selaku Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) yang tergabung bersama GEBRAK dalam orasi politiknya menyampaikan, beberapa bulan kemarin ada kawan-kawan kita diPHK (Pengakhiran Hubungan Kerja), dirumahkan dan tidak dibayar upahnya oleh perusahaan dengan alasan perusahaan tidak ada orderan kerena adanya krisis akibat dari perang global.
“Pada Hari Buruh sedunia ini, kita tetap menyuarakan kepada Pemerintah untuk bagaimana hak-hak buruh yang selama ini sudah dikurangi, di hilangkan agar bisa dikembalikan lagi sebab melalui Undang-Undang Cipta Kerja, kawan buruh sudah terkena dampaknya sangat luar biasa,” tegas Sunarno.
Senada dengan Sunarno, Sunarti, Ketua Umum Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) 1992 yang tergabung dalam AASB dalam orasi politik juga menyampaikan agar UU Omnibus Law, Cipta kerja segera dicabut.
“Perlu diketahui, persoalan buruh ini bukan hanya pada buruh kasar atau yang di pabrik melainkan terjadi juga di bidang tenaga pendidik, honorer,” kata Sunarti,” mereka sudah ikut tes, semua syarat sudah dilalui tapi Surat Keputusan, SK, mereka ditarik kembali oleh Direktur Jenderal Dinas Ketenagakerjaan.”
Sunarti juga menyerukan kepada massa aksi, “Hari ini, petani, nelayan, kaum miskin kota perempuan serta Serikat Buruh dan pekerja agar bersatu bentuk persatuan sebagai gerakan Rakyat Indonesia melawan ketidakadilan atau kezaliman yang dilakukan oleh penguasa yaitu Presiden Joko Widodo.”
(Fikar Toadore)

