Jakarta, Berdikari Online- Serikat Tani Nelayan menyampaikan apresiasi kepada kepolisian republik Indonesia, hal ini disampaikan dalam rangka hari jadi yang ke 79 tahun yang akan diperingati pada tanggal 1 Juli 2025.
Ketua umum Serikat Tani Nelayan Ahmad Rifai menyampaikan bahwa peringatan hari Bayangkara yang ke-79 tahun ini mengusung tema Polri untuk masyarakat, maksud terjemahan tema tersebut adalah Polri harus kembali sesuai slogannya rasta, sewakottama Polri harus menjadi abdi bangsa dan negara.
“Apbila kita melihat jejak perjalanan polri hari ini, mereka banyak terlibat dalam konflik-konflik agraria tentunya polri harus bijak untuk menangani konflik tersebut,” ujar Rifai.
Dalam perpres no. 62 tahun 2023 lanjut kata Rifai percepatan reforma agraria bahwa Polri dari pusat sampai tingkat kabupaten masuk dalam Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) ada beberapa instansi yang tergabung dan menjadi satgas selain pihak kepolisian yakni jaksa. Harusnya dalam menanggapi konflik-konflik agraria di seluruh daerah polri harus bijak.
Ia juga menyampaikan bahwa Polri harus menjadi pelindung bagi rakyat dari serangan-serangan premanisme, sangat naif apabila polri melakukan kriminalisasi terhadap aktivitas-aktivitas perjuangan petani yang menuntut akses modal, tanah, dan teknologi.
“Jadi harapan kita kedepan itu melalui hari jadi Polri yang ke-79 tahun ini harus melindungi rakyat, perjuangan petani, buruh, mahasiswa sehingga terigrasi resta, sewakottama,” kata Rifai.
Terakhir Rifai menyampaikan selamat ulang tahun polri semoga dengan tema HUT Polri untuk masyarakat benar-benar direalisasikan apa yang menjadi slogan. Bhayangkara pada zaman dulu merupakan pengawal raja dan pengawal rakyat. Semoga Polri bisa berbanah dan presisi sesuai dengan posisinya yaitu pelindung dan pengayom warga negara Indonesia.
(Feby)


