Banjir Menewaskan 1.400 orang di Pakistan

ISLAMABAD: Banjir terus-menerus dan hujan lebat dilaporkan telah menewaskan lebih dari 1.400 orang dan 30.000 orang terdampar di tiga dari lima propinsi di Pakistan pada hari Minggu, demikian dilaporkan Xinhua.net.

Upaya penyematan sedikit terbantu oleh berkurangnya hujan lebat yang telah menyebabkan banjir terburuk dalam beberapa dekade terakhir di Khyber-Pakhtoonkhwa.

Tapi ketika banjir mulai surut, pemerintah baru mulai memahami kerusakan besar akibat bencana.

“banjir sungai akan memasuki Sindh dalam empat hari terakhir,” demikian disampaikan pejabat metereologi Muhammad Riaz.

Semua sungai-sungai di Pakistan akan banjir besar dan akan berlanjut menyapu seluruh wilayah negeri ini untuk menyebarkan penderitaan, kematian, dan penyakit epidemik. Kepala kementrian Sindh Syed Qaim Ali Shah menyatakan bahwa hujan akan datang dan banjir akan berdampak terhadap 400 ribu orang di provinsi selatan.

Jumlah korban banjir bisa lebih tinggi karena para pekerja penyelamat tidak dapat mengakses daerah-daerah tertentu.

Hampir 700 orang tenggelam di lembah Peshawar dan 115 lainnya masih hilang, kata laporan Morning Star Online..

Distrik Swat dan Shangla juga sangat terpukul dan menderita lebih dari 400 korban tewas.

Warga distrik Swat baru saja pulih dari trauma pertemburan besar antara pasukan militer AS melawan Taliban di akhir musim semi, yang menyebabkan kerusakan sangat luas dan menyebabkan 2 juta orang kehilangan rumah. Sekitar 1 juta orang masih mengungsi.

Di daerah Swat saja, banjir telah menghancurkan lebih dari 14 600 rumah dan 22 sekolah.

Pihak berwenang telah mengirim 43 helikopter militer dan lebih dari 100 kapal untuk mencoba untuk menyelamatkan 27. 300 orang masih terjebak banjir.

Militer telah menempatkan 30.000 tentara Afghanistan yang telah membantu menyelamatkan 20.700 orang.

Namun PBB memperkirakan bahwa satu juta orang di seluruh negara telah terpengaruh oleh banjir dan besarnya bencana telah menyebabkan sumber daya pemerintah bersitegang dengan pengeluaran untuk perang.

Banjir juga mempengaruhi provinsi Punjab Pakistan, di mana tentara telah menyelamatkan lebih dari 1.400 orang terjebak oleh volume air yang terus meningkat.

Ancaman penyakit juga mengintai, dan sebagian pengungsi yang dievakuasi ke kamp utara-barat kini menderita demam, diare, dan penyakit kulit. (Rh)

[post-views]