Venceremos, Kisah Sukses Lagu Kampanye Politik

Tahun 1970, di Chile, seorang dokter berpikiran sosialis menjadi calon Presiden. Dia diusung oleh koalisi politik yang lebar bernama Unidad Popular atau Persatuan Rakyat.

Sebelumnya, Allende sudah tiga kali menjadi calon Presiden: 1952, 1958, dan 1968. Sayang sekali, semuanya menemui kegagalan. Karena itu, di pemilu kali ini, Allende dan koalisi kirinya tak mau gagal.

Karena itu, selain kerja-kerja politik manual, seperti mengunjungi rakyat dari pintu ke pintu, menebar selebaran propaganda di setiap tempat dan ruang, berbicara ke rakyat lewat koran, radio, dan televisi, Allende dan Unidad Popular butuh sokongan lain.

Allende sadar betul, rakyat tak cukup hanya diberi makan agitasi. Tak cukup dengan pidato-pidato. Tak bisa hanya dengan kertas-kertas yang berisi daftar penderitaan rakyat dan jalan keluarnya. 

Rakyat butuh diberi sesuatu yang membekas dalam ingatannya. Sehingga bisa dilontarkan lewat mulut kapan saja, di mana saja, entah sedang bekerja, memasak, mencuci pakaian, sedang rebahan, bahkan saat sedang buang air besar di WC. Dan itu adalah: lagu-lagu.

Dan sokongan lain itu datang dari para seniman. Kebetulan, di masa yang sama, semangat berkesenian di Chile sedang tumbuh semekar-mekarnya. Lahir sebuah gerakan musik kerakyatan yang disebut Nueva Canción (nyanyian baru), yang berusaha menggabungkan musik rakyat dan lirik yang menyuarakan protes sosial.

Mereka percaya, tak ada revolusi tanya nyanyian, tanpa lagu-lagu. Mereka juga percaya, Allende mewakili kehendak rakyat Chile yang menginginkan keluar dari penindasan pefeodalisme dan kapitalisme. Karena itu, mereka mendukung penuh pencapresan Allende.

Kebetulan sekali, saat itu ada seorang komponis yang jago banget membuat lagu-lagu perjuangan. Dia juga berhaluan marxis. Namanya: Sergio Ortega.

Sergio, yang berkawan akrab dengan penyair Pablo Neruda, merupakan professor di bidang musik. Bersama dengan seniman-seniman yang lain, seperti Julio Rojas, Luis Advis, Claudio Iturra dan grup musik Inti-Illimani, Sergio mulai menggarap lagu-lagu kampanye Allende.

Singkat cerita, lewat buah tangan dan pikiran Sergio dan Iturra, lahirlah lagu berjudul “venceremos”. Dalam bahasa Indonesia berarti: Kita pasti menang!

“Kami ingin pawai-pawai kami hidup, selalu meriah, selalu bersemangat. Dan karena itulah venceremos lahir,” kata Joan Jara dalam bukunya “An unfinished song”.

Dalam versi Sergio dan Iturra, lirik Venceremos seperti seruan untuk membangunkan rakyat agar bersiap menyambut datangnya fajar harapan. 

“Kita akan menang, kita akan menang. Seribu rantai akan kita putuskan. Kita akan menaburi negeri dengan kemenangan. Sosialisme adalah hari depan kita,” begitu potongan lirik aslinya.

Lirik Venceramos kemudian diubah oleh Victor Jara agar sesuai kebutuhan kampanye politik Allende dan Unidad Popular. Liriknya dirombak total. Di refrainnya berbunyi: “Kita akan menang, kita akan menang. Bersama Allende di bulan September kita akan menang.”

Lagu venceremos kemudian dinyanyikan oleh Victor Jara, Inti-Illimani, dan Quilapayún. Dari kampung ke kampung, pabrik ke pabrik, sekolah, kampus, hingga di jalanan. Versi rekaman dinyanyikan oleh Inti-Illimani, lalu mengudara lewat radio dan televisi.

Dalam waktu singkat, pawai-pawai dan kampanye Unidad Popular menjadi lebih hidup. Dengan liriknya yang sederhana tetapi menggerakkan dan membangkitkan semangat, ditambah dengan iramanya seperti barisan massa yang berderap, lagu venceremos cepat hinggap dalam ingatan rakyat Chile.

“Sejak saat itu, lautan massa kerap menyanyikan terutama refrainnya,” kenang Joan Jara.

Begitulah, berkat sumbangsih Venceramos, Allende berhasil mengalahkan dua kandidat saingannya, yakni Jorge Alessandri Rodriguez (petahana) dan Radomiro Tomic (Kristen Demokrat).

Oiya, selain menciptakan Venceremos, Sergio Ortega juga menciptakan lagu perjuangan yang sangat populer hingga kini: El pueblo unido, jamás será vencido! (Rakyat bersatu tak bisa dikalahkan). Lagu ini juga diciptakan untuk tujuan kampanye Allende dan Unidad Popular.

Setelah kemenangan Allende, Sergio dan seniman-seniman kerakyatan lainnya terus mencipta lagu-lagu perjuangan. Salah satunya, Sergio dan Inti-Illimani melahirkan lagu-lagu untuk menerjemahkan program-program politik Allende. 

Jadi, program politik yang kadang rumit dijelaskan dengan kata-kata itu, apalagi hanya mengandalkan buku saku, itu diterjemahkan lewat lagu-lagu. Lagu-lagu itu dikumpulkan menjadi satu album dan diberinama “Canto al Programa”. Album ini dirilis oleh Inti-Illimani pada 1970.

Oiya, hampir lupa, lagu venceramos kini diterjemahkan dan dinyanyikan dalam berbagai bahasa. Di Turki, kelompok musisi kiri, Grup Yorum, menerjemahkannya dalam bahasa Turki dan menyanyikannya.

Di Jerman, Hans Georg Albig menerjemahkan Venceremos menjadi ke bahasa Jerman: Wir werden siegen. Versi Jerman ini dinyanyikan oleh Dean Reed.

Venceremos juga hadir dalam bahasa Finlandia, Hungaria, Rusia, Italia, dan Italia. 

Di Indonesia, lagu “venceremos” diciplak oleh mars “Pandu Bangsa”. Iramanya sama persis. Termasuk kata kuncinya: “kita pasti menang”. Silahkan tonton di sini.

Begitulah sekilas kisah Venceremos, lagu kampanye politik yang mendunia dan masih populer hingga kini.

RAYMOND SAMUEL

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid