Tolak Kunjungan Jokowi, Sejumlah Mahasiswa Bengkulu Ditangkap

Kunjungan Presiden Joko Widodo di Bengkulu, Rabu (26/11/2014), diwarnai aksi protes sejumlah organisasi mahasiswa. Namun, aksi protes dari berbagai organisasi mahasiswa tersebut direpresi oleh polisi.

Aksi protes ini dimulai sekitar pukul 10.00 WIB. Ratusan mahasiswa gabungan dari BEM Universitas Bengkulu, BEM Universitas Dr Hazairin, BEM Universitas Islam Negeri (UIN) Bengkulu, BEM Universitas Muhammadiyah Bengkulu, dan Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), bergerak ke Jalan Suprapto Simpang Lima kota Bengkulu.

Dalam aksinya, mahasiswa memprotes kenaikan harga BBM. Mereka menilai, kebijakan pemerintahan Jokowi-JK menaikkan harga BBM sangat menyengsarakan rakyat banyak.

Setibanya di depan Masjid Jamik Bengkulu, massa aksi dihadang oleh sekitar dua peleton aparat kepolisian. Tak menunggu lama, polisi mulai mengepung dan membubarkan aksi mahasiswa. Tak hanya itu, polisi juga menangkap lima orang massa aksi.

Kelima orang massa aksi yang ditangkap itu adalah Romadona Abdul Karam (BEM UNIB), Yusuf Sugiatno (aktivis PRD), Akur Tamma (Aktivis LMND), Minal (BEM UNIB) dan Saleh Armadi (BEM UNIB).

Hingga berita ini diturunkan, kelima massa aksi yang ditangkap tersebut masih menjalani pemeriksaan di Markas Polres Kota Bengkulu.

Sebelumnya, Selasa (25/11) sore, aksi menolak kunjungan Jokowi-JK di Bengkulu juga direpresi oleh aparat keamanan. Koordinator lapangan aksi tersebut, Rudi Anto, ditangkap oleh aparat kepolisian.

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid