Kedatangan Menhub Diwarnai Aksi Ribuan Masyakat Bajo Di Sikka

SIKKA: Kedatangan Menteri Perhubungan Freddy Numberi di Sikka, Senin (9/8), yang dijadwalan untuk melakukan peresmian pergantian nama Bandara Wai Oti menjadi Frans Seda, diwarnai dengan aksi massa seribuan warga masyarakat Bajo.

Sebagian besar warga ini berasal dari Kampung Wurin, serta mendapat mendapat dukungan dari berbagai organisasi pergerakan di Sikka, diantaranya, Partai Rakyat Demokratik (PRD), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Walhi, dan Aliansi Nelayan Seluruh Indonesia (ANSI).

Aksi dimulai sejak pagi hari, sekitar pukul 09.00 waktu setempat, lalu bergerak menuju ke kantor DPRD dan Bandara udara Wai Oti, untuk bertemu dan berdialog dengan Menteri Perhubungan. Dalam aksinya yang cukup unik, massa membawa sebuah perahu dan dilengkapi dengan dayung.

Menurut Karlos, selaku humas aksi ini dan sekaligus ketua KPK PRD Sikka, warga Bajo memprotes pembangunan dermaga baru di sebelah barat tempat mereka, karena telah menghilangkan tempat berlabuh kapal-kapal dan perahu milik penduduk setempat.

Selain itu, menurut Karlos, proyek pembangunan ini sangat dekat dengan kawasan pemukiman penduduk Bajo, sehingga dikhawatirkan akan memicu tindakan penggusuran jika nanti proyek ini sudah berjalan.

Kericuhan sempat terjadi saat massa tiba di depan gerbang Bandara. Namun, setelah melalui proses negosiasi, akhirnya perwakilan warga diberi kesempatan untuk bertemu dan berdialog langsung dengan Menteri Perhubungan.

Menurut Freddy Numberi, pihaknya sepakat proses pembangunan dergama itu ditunda untuk sementara, sambil menunggu tim dari Jakarta yang akan melakukan investigasi di lapangan.

Selain itu, pihak Menteri dan warga bersepakat agar proyek pembangunan ini digeser ke bagian selatan, dan tidak mengganggu tempat berlabuh perahu milik penduduk serta tidak berdekatan dengan pemukiman warga. (Rh)

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid