Niamey, Berdikari Online – Junta Militer Niger menyatakan tidak akan mundur dan mengembalikan pemerintahan Bazoum pada posisi semula sebagai presiden, sekalipun tekanan sanksi dan ancaman intervensi dilakukan oleh berbagai pihak.
Dalam siaran televisi, Abdourahamane Tiani mengatakan bahwa pemerintahan junta “menolak keseluruhan sanksi-sanksi ini dan tidak akan menyerah pada setiap ancaman, dari manapun datangnya. Kami menolak setiap intervensi terhadap urusan dalam negeri Niger”.
Tiani merupakan mantan kepala pasukan pengawal presiden Mohamed Bazoum yang dinilai terlalu pro-Prancis. Kudeta yang terjadi tanggal 26 Juli lalu mendapatkan dukungan di kalangan rakyat Niger yang tidak puas dengan pemerintahan yang cenderung tunduk pada kehendak dan kekuasaan negeri lain.
Secara terpisah, Komunitas Ekonomi Afrika Barat (ECOWAS) telah mengirimkan utusan ke Niger untuk melakukan negosiasi. ECOWAS merupakan blok negara-negara di barat Afrika yang dekat dengan Prancis dan cenderung menjadi alat bagi negara-negara Barat.
Pada pernyataan sebelumnya ECOWAS memberikan ultimatum kepada junta militer Niger untuk mengembalikan kekuasaan kepada Bazoum dalam waktu satu minggu terhitung sejak 30 Juli 2023. Namun pernyataan kelompok ini melunak setelah negara-negara tetangga Niger, yakni Mali dan Burkina Faso, menyatakan intervensi militer ke Niger akan dianggap pernyataan perang terhadap negara mereka.
“Opsi militer adalah pilihan yang paling terakhir yang ada di atas meja, tapi kita harus bersiap untuk segala kemungkinan,” kata Abdel-Fatau Musah, Komisioner ECOWAS untuk Urusan Politik, Perdamaian dan Keamanan.
Sementara itu sejumlah negara telah mulai melakukan evakuasi warganya yang masih berada di Niger sehubungan dengan kekhawatiran makin memanasnya konflik. Sejauh ini Prancis telah mengevakuasi lebih dari 350 warga negaranya.
Selain itu terdapat pasukan Prancis, Amerika Serikat dan Jerman yang masih berada di Niger. Keberadaan mereka atas izin pemerintahan Bazoum untuk membantu pasukan pemerintah menghadapi kelompok-kelompok yang berhubungan dengan ISIS dan al-Qaeda.
(Dom)