Ini 5 Hal Penting tentang ‘Panama Papers’ dan ‘Tax Havens’

Skandal Panama Papers, data rahasia dari dokumen 2,6 terabita yang mengungkap jaringan korupsi global dan pengemplang pajak, benar-benar membuat gempar dunia.

TeleSUR, media alternatif di Amerika latin yang bermarkas di Caracas, Venezuela, mencoba menarik point penting dari skandal Panama Papers dan Tax Havens ini.

Panama Papers

Pertama, Panama Papers adalah bocoran dokumen rahasia paling massif yang mengungkap bagaimana kaum kaya dan elit berkuasa dari seluruh dunia menggunakan “tax havens” untuk menyembunyikan kekayaan mereka.

Kedua, sekitar 140 pejabat tinggi dan milioner dan 113.000 (214.488?) perusahaan cangkang yang dibongkar oleh dokumen rahasia ini. Termasuk 12 Kepala Negara dan mantan Kepala Negara, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Argentina Mauricio Macri.

Ketiga, dokumen ini juga menunjukkan bagaimana sebuah firma hukum yang bermarkas di Panama City, Mossack Fonseca, membantu kliennya selama 4 dekade untuk pencucian uang dan penghindaran pajak, sekaligus membuat mereka terbebas dari tuntutan hukum.

Keempat, total catatan yang terbongkar ada 11,5 juta dokumen, dimana butuh waktu 27 tahun bagi satu orang untuk membacanya.

Kelima, ada tiga wilayah surga bebas pajak terbesar di dunia ini, yaitu Hongkong, Kepualauan Virginia di Inggris, dan Panama.

Tax Havens

Pertama, pada tahun 1903, pemerintahan Theodore Roosevelt membantu sejumlah kecil pemberontak Panama untuk memisahkan diri dari Kolombia. Ini tidak lepas dari kepentingan AS untuk mengontrol terusan Panama. Saat itu Roosevelt bertindak atas perintah grup bisnis perbankan, seperti J. P. Morgan & Co, yang dianggap sebagai “agen fiskal resmi” negara.

Kedua, berdasarkan laporan dari penelitian mendalam yang dipublikasikan oleh inancial Secrecy Index, “sejarah Panama sebagai surga tax havens bermula….ketika dimulainya pendaftaran kapal-kapal asing untuk membantu Standard Oil menghindar dari pajak dan regulasi Amerika. Perusahaan keuangan offshore mengikutinya 1927, ketika Wall Street berkepentingan membantu Panama memperkenalkan Undang-Undang Perusahaan yang longgar, yang mulai memperkenalkan pembebasan pajak, perusahaan tanpa nama (anonim), dengan beberapa pertanyaan yang diminta.

Ketiga, menurut berbagai sumber, termasuk Tax Justice Network, Amerika Serikat adalah negara yang paling bertanggung-jawab terhadap aksi penghindaran pajak oleh perusahaan multinasional maupun individu, termasuk diktator yang disokong oleh AS, yang nilainya mencapai 32 triliun USD.

Keempat, banyak akar dari krisis ekonomi global saat ini perlu dikaitkan dengan perusahaan keuangan offshore yang berada di di wilayah-wilayah surga bebas pajak (tax havens).

Sumber: TeleSUR

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid