Harga Minyak Melonjak, Venezuela Tingkatkan Anggaran Sosialnya

KALAU pemerintah Indonesia selalu memangkas subsidi sosial ketika harga minyak dunia melonjak, maka Venezuela justru melakukan sebaliknya: menaikkan anggaran ekonomi-sosial yang berdampak langsung kepada rakyat.

Presiden Venezuela Hugo Chavez baru saja mengumunkan dekrit untuk menaikkan alokasi anggaran untuk investasi sosial-ekonomi setelah harga minyak dunia melonjak tinggi, yang kini melebihi 100 USD per-barel.

Dalam wawancaranya dengan Venezolana de Television pada Kamis malam, Chaves mengatakan bahwa kebijakan ini merupakan kontribusi khusus dari kenaikan harga minyak dunia yang sudah selangit.

Menurut penjelasan Chavez, sebuah ketentuan telah dibuat untuk memungkinkan adanya tambahan pada Dana Pembangunan Nasional (Fonden) ketika harga minyak sudah mencapai 70 USD per-barel.

Jika harga minyak antara 70 USD hingga 80 USD, maka kontribusinya bisa mencapai 80%, sedang jika harganya sudah mencapai 90 USD hingga kurang dari 100 USD maka kontribusinya bisa mencapai 90%.

Chaves mengatakan, karena harga minyak dunia sudah melampaui 100 USD, maka kontribusi pendanaan melalui Fonden bisa mencapai 95%.

Semua anggaran dan sumber daya itu akan diperuntukkan untuk membiayai semua proyek pembangunan ekonomi dan sosial, sekaligus usaha untuk memberikan keuntungan minyak kepada pihak yang paling berhak, yaitu rakyat.

Kenaikan harga minyak dunia sebagian besar dipicu oleh agresi negara-negara eropa dan AS terhadap Libya dan pengaruh gelombang revolusioner di Timur tengah ataupun konflik di timur tengah.

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid