Asrama Mahasiswa Papua Digeledah Oleh Pasukan TNI/Polri

Tindakan tidak terpuji kembali dilakukan oleh kesatuan TNI dan Polri. Tanpa alasan yang jelas, pasukan TNI/Polri melakukan penggeledahan terhadap asrama mahasiswa Papua asal Kabupaten Paniai dan Nabire.

Tindakan biadab TNI/Polri ini terjadi Kamis (10/11) malam, sekitar pukul 10.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Asrama mahasiswa Papua itu terletak di jalan Tebet Dalam nomor 39 Jakarta Selatan.

Saat sepasukan TNI/Polri memulai aksinya, para mahasiswa sudah tertidur pulas. “Tiba-tiba seorang anggota Provost masuk dengan mendobrak pintu. Mahasiswa pun terkaget dan terbangun akibat aksi anggota provost itu,” ujar Oktovianus Pogau, salah seorang mahasiswa yang menghuni asrama itu.

Beberapa menit kemudian, muncullah pasukan gabungan TNI dan Polri dengan menggunakan mobil dan kendaraan bermotor. Lalu, tanpa sopan santun, aparat TNI/Polri ini masuk ke dalam ruangan dengan memakai sepatu.

Seluruh anggota TNI/polri itu membawa pistol. Mereka memerintahkan mahasiswa papua keluar dari kamar dan berkumpul di ruang tamu.

“Kami dipaksan menuliskan biodata seperti nama, umur, tempat dan tanggal lahir, asal kabupaten/daerah, papua mana, kuliah dimana, alamat di papua dimana, sudah berapa lama di jakarta, berapa orang yang tinggal di asrama ini, dan lain-lain,” ujar Oktovianus.

Sembari menyuruh mahasiswa menulis biodata, sejumlah petugas berpakaian preman masuk ke kamar-kamar mahasiswa, ruang dapur, kamar mandi, dan menggeledah seluruh isi asrama.

Tidak hanya itu, seorang petugas bersafari memotret penghuni asrama. Mereka juga mengambil gambar video seluruh kamar mahasiswa, kamar WC, hingga ruang dapur.

Seluruh biodata mahasiswa penghuni asrama diserahkan kepada polisi. Penggeledahan berakhir kira-kira pukul 11.00 WIB. Kejadian ini ditonton oleh banyak warga di sekitar asrama tersebut.

Terkait kejadian ini, mahasiswa Papua di Jakarta, Jawa dan Bali mengeluarkan surat kecaman. Mereka menyesalkan tindakan TNI/Polri yang seolah-olah merendahkan martabat rakyat Papua.

“Kami orang asli Papua bukan pemberontak, teroris, pelaku kriminal atau atau preman. Kami manusia yang beradap, punya harkat dan martabat, nilai-nilai kehidupan, dan mencintai kedamaiaan,” ujar mahasiswa papua dalam siaran persnya.

Menurut mereka, penggeledehan asrama Papua bukan cuma terjadi sekarang. “Ini sudah terjadi sejak tahun 1990-an, ketika mahasiswa Papua datang ke Jawa untuk kuliah,” katanya.

Bahkan beberapa mahasiswa memilih kembali ke Papua karena merasa gerah terus-menerus mendapat intimidasi dan aksi-aksi spionase.

Leave a Response