Warga di kelurahan Pulau Untung Jawa, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, mengeluhkan minimnya layanan dan fasilitas kesehatan di daerahnya.
“Di sini, kalau ada warga yang sakit, kami kesulitan mengantarkannya ke rumah sakit. Kami butuh alat angkutan seperti ambulance, baik darat maupun lau,” kata Fauzi, salah seorang warga, saat mengikuti diskusi sosialisasi Kartu Jakarta Sehat (KJS) di kantor Kelurahan Untung Jawa, Jumat (5/7/2013).
Fauzi mengungkapkan, lantaran keterbatasan jumlah ambulance itu, banyak pasien kritis terlambat untuk di bawa ke rumah sakit. “Ini beberapa hari lalu, ada pasien yang meninggal saat menunggu ambulance yang terlalu lama datangnya,” ungkap Fauzi.
Di kepulauan Seribu, ada hanya tiga ambulance yang melayani 6 kelurahan. Selain itu, di kepulauan seribu ada 1 RSUD, 2 Puskesmas kecamatan, dan 6 Puskermas kelurahan. Tak hanya itu, ada RS Apung untuk melayani pasien dari berbagai pulau.
Menurut Ketua Umum Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI), Wahida Baharuddin Upa, fasilitas kesehatan di kepulauan Seribu masih perlu diperbanyak mengingat tuntutan layanan kesehatan masyarakat yang terus meningkat.
“Saya kira, layanan kesehatan ini hak dasar setiap warga negara. Karena itu, tuntutan warga Kepulauan Seribu juga patut diperhatikan,” katanya.
Sementara itu, terkait pelaksanaaan program KJS, banyak warga yang mempertanyakan soal Rumah Sakit rujukan. Pasalnya, bila dirujuk ke RSCM di Jakarta Pusat, seringkali rumah sakit penuh.
Proses pendaftaran KJS di Kepulauan Seribu sendiri masih berjalan. Di kelurahan Pulau Untung Jawa, dari sekitar 2000-an warga, yang menerima KJS baru sekitar 995 orang.
Acara sosialisasi KJS di Kepulauan Seribu ini diorganisir oleh Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) DKI Jakarta bekerjasama dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Andi Nursal
- Fascinated
- Happy
- Sad
- Angry
- Bored
- Afraid