PRD Palembang Protes Pelarangan Bus Dan Angkot Saat Sea-Games

PALEMBANG (BO)– Keputusan Walikota Palembang untuk menghentikan operasional bus dan angkutan kota 15 hari menjelang dan saat berlangsungnya SEA Games XXVI menuai kritikan dari banyak pihak.

Salah satunya disampaikan oleh pengurus Komite Pimpinan Kota Partai Rakyat Demokratik (KPK-PRD) Palembang. PRD menganggap kebijakan itu akan sangat merugikan rakyat banyak di kota Palembang.

Eka Syahruddin, ketua KPK PRD Palembang, memperkirakan kebijakan itu akan mematikan mata pencaharian banyak orang, khususnya sopir bus dan kernet. “Ada banyak orang yang kehilangan mata pencaharian dalam waktu yang cukup lama,” ujarnya.

Selain itu, kata Eka, kebijakan itu akan mengganggu aktivitas masyarakat kota Palembang yang bergantung kepada kendaraan umum. “Kenapa harus kendaraan umum yang diberhentikan, kenapa bukan kendaraan pribadi.”

Jika alasannya adalah mengurangi kemacetan, kata Eka, maka pilihan terbaik yang mesti diambil oleh Walikota adalah mengurangi operasi kendaraan pribadi.

“Jumlah kendaraan pribadi di kota Palembang sudah terlalu banyak, bahkan melebihi kendaraan umum. Itu yang mesti dikurangi, bukan kendaraan yang diperlukan dan mengangkut rakyat banyak,” tegas Eka.

Kalaupun pengurangan tetap dilakukan, Eka mengusulkan agar para sopir dan kernetnya direkrut menjadi sopir resmi untuk angkutan selama Sea-Games nanti. “Gajinya disesuaikan dengan KHL kota Palembang. Itu diluar jatah makan,” kata Eka.

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid