PRD Kecam Aksi Brutal Brimob Di Ogan Ilir

Komite Pimpinan Pusat Partai Rakyat Demokratik (KPP-PRD) mengecam keras aksi penembakan oleh pasukan Brimob Polda Sumatera Selatan terhadap warga desa Limbang Jaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan

Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum PRD, Agus Jabo Priyono, di Jakarta, Jumat (27/7/2012). “Saya tahu kejadian ini dari media dan jejaring sosial. Bagi saya, tindakan Brimob itu sangat tidak berperikemanusiaan. Bayangkan, aparat negara tidak mengindahkan nilai-nilai kemanusiaan,” kata Agus Jabo.

Menurut Agus Jabo, pendekatan kepolisian terhadap protes petani belum bergeser dari cara-cara kolonial. Padahal, katanya, pendekatan ini telah memakan banyak korban jiwa di kalangan kaum tani.

Selain itu, kata Agus Jabo, polisi mestinya tidak perlu turut campur dalam konflik agraria. “Polisi selaku aparat negara mestinya netral. Dalam banyak kasus, polisi justru memihak pengusaha. Inilah yang terjadi di Bima, Mesuji, Ogan Ilir, dan banyak tempat lain di Indonesia,” katanya.

Agus Jabo mengusulkan agar kepolisian ditarik dari urusan penanganan konflik agraria. Selanjutnya, ia menganjurkan agar pemerintah dan DPR segera merealisasikan pembentukan Panitia Nasional Penyelesaian Konflik Agraria.

“Panitia ini beranggotakan organisasi rakyat, akademisi atau ahli hukum, dan pihak pemerintah. Kami berharap, penyelesaian konflik agraria bisa dilakukan melalui jalur damai,” tegasnya.

Agus Jabo juga menilai, munculnya berbagai konflik agraria di berbagai daerah di Indonesia disebabkan oleh terabaikannya pelaksanaan UU pokok agraria (UUPA) tahun 1960 dan pasal 33 UUD 1945.

“Bung Karno mengatakan, tanah tidak boleh menjadi alat penghisapan. Apalagi jika dilakukan oleh modal swasta. Jika pemerintah konsisten pada UUD 1945, maka seharusnya petani dijamin haknya atas tanah,” kata Agus Jabo.

Untuk diketahui, aparat brimob Polda Sumsel telah melakukan aksi penembakan membabi-buta terhadap warga desa Limbang Jaya, Ogan Ilir. Akibatnya, seorang anak berusia 12 tahun, Angga Bin Darmawan, tewas tertembak.

Kronologis yang disebarluaskan Walhi Sumsel menyebutkan, Angga tertembak di bagian kepala. Saat kejadian, Angga baru saja keluar dari tempat permainan play station karena mendengar keramaian.

Selain menewaskan Angga, aksi brutal anggota Brimob itu juga menyebabkan 4 orang warga mengalami luka kritis, yakni Jessica (16), Dud binti Juning (30), Rusman Bin Alimin, dan satu yang belum terindentifikasi namanya.

Agus Pranata

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid