Puluhan elemen buruh dan pergerakan akan kembali turun ke jalan untuk memperingati Hari Buruh Sedunia pada tanggal 1 Mei 2011. Dalam konferensi pers yang disertai aksi pra kondisi, Senin (11/3), elemen yang tergabung dalam Persatuan Perlawanan Rakyat Indonesia menyatakan kesiapannya untuk menyambut momentum sakral bagi kaum buruh tersebut. Aksi pra kondisi ini dilangsungkan di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, dihadiri oleh perwakilan organisasi-organisasi. Ilhamsyah, salah satu pimpinan Serikat Buruh Transportasi Perjuangan Indonesia (SBTPI), kepada Berdikari Online mengatakan tidak kurang dari dua puluh ribu buruh akan turut serta dalam peringatan kali ini di Jakarta.
Momentum Hari Buruh akan digunakan oleh kaum buruh untuk melancarkan sepuluh tuntutan kerakyatan yang dikemas dalam satu persoalan besar yakni imperialisme-kapitalis. Sepuluh persoalan rakyat tersebut di antaranya masalah upah, sistem kerja outsourcing, pendidikan dan kesehatan, pengangguran, perlindungan TKI, kenaikan harga kebutuhan, perampasan tanah rakyat, dan korupsi. “Momentum May Day 2011 sebagai tonggak perlawanan buruh dunia akan kita jadikan momentum bersama untuk menyatuka kekuatan, melakukan mobilisasi besar-besaran dan terorganisir di seluruh penjuru Tanah Air.” Demikian antara lain bunyi pernyataan yang ditandatangani puluhan organisasi. Organisasi yang turut serta dalam PPRI di antaranya, GASBURI, SBTPI, FPBJ, PPBI, KASBI, GSBI, FNPBI, SP PLN, AGRA, SMI, IMM, Perempuan Mahardika, REPDEM, dan lain-lain.
Sementara, masih dalam pernyataan pers yang disampaikan Persatuan Perlawanan Rakyat Indonesia, turut diceritakan riwayat peringatan hari buruh sedunia di Indonesia atau yang dikenal dengan istilah May Day. Peringatan May Day di Indonesia telah dilakukan sejak tahun 1920, dan menjadi salah satu hari resmi dalam pemerintahan revolusioner paska kemerdekaan. Tapi kemudian, pada masa rezim militeristik Orde Baru, perayaan May Day dilarang. Sejak reformasi hingga sekarang perayaan ini kembali dilangsungkan secara rutin.
MERDEKA, , ,!
saatnya rakyat derdaulat,sebab demokrasi bukan sekedar kebebasan melainkan lebih kepada pemberdayaan dan kedaulatan rakyat. . . . . . .
MARHAEN MENANG. . .!