Muhammad Riduan: STR Tidak Terkait Pengrusakan Aset PT.RAPP


    Pemberitaan Riau Terkini, Halloriau.com, dan detik.com telah menyudutkan Serikat Tani Riau (STR) dan petani Pulau Padang. Menurut ketiga media online tersebut, STR terlibat aksi pembakaran dua eskavator dan dua camp karyawan milik PT.RAPP.

Akan tetapi, secara faktual, ketiga media online tersebut hanya mengambil informasi dari satu belah pihak, yaitu pihak PT.RAPP dan kepolisian, tetapi mengabaikan informasi penting dari STR dan petani Pulau Padang.

Muhammad Riduan, Ketua STR Kabupaten Kepulauan Meranti, menganggap pemberitaan ketiga media tersebut telah menyeret STR sebagai “kambing hitam”. “Saya rasa, apa yang disampaikan oleh media tersebut, yang sama sekali tidak mengonfirmasi kejadian itu kepada saya, adalah upaya untuk mencari kambing hitam,” katanya kepada Berdikari Online.com

Menurut Riduan, setelah STR menggelar aksi pada hari Senin sore, dari pukul 15.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB, para pengurus STR berangkat ke kota Pekanbaru untuk menghadiri rapat pleno persiapan kongres, sedangkan massa aksi pulang ke kampung masing-masing.

“Kami sudah tidak di lokasi setelah pukul 17.00 WIB. Tidak ada lagi pengurus yang tersisa di bawah pasca pukul 17.00 WIB itu, karena semuanya mengikuti rapat persiapan kongres di Pekanbaru,” tegasnya.

Karena itu, kata Riduan, STR tidak bertanggung-jawab terhadap kegiatan dan aksi pembakaran dua eskavator dan dua camp milik PT.RAPP. “Saya mendengar kabar itu Selasa pagi. Itupun karena disampaikan oleh salah seorang anggota STR di basis. Anggota STR sendiri tidak tahu-menahu dengan kejadian pembakaran itu,” ujar Riduan.

STR Mengutamakan Penyesalaian Masalah Tanpa Kekerasan

Sejak awal, STR selalu berusaha menyelesaikan masalah ini secara damai. “Karena itu, kami hanya menggunakan aksi massa dan dialog. Kami tidak pernah menganjurkan penggunaan kekerasan,” kata Riduan.

Menurutnya, berkali-kali ribuan anggota STR mendatangi kantor Bupati dan DPRD, tetapi STR tidak pernah menyerukan sebuah kerusuhan. Pun ketika 50-an petani berangkat ke Jakarta, itu menunjukkan bahwa STR masih mau dialog dengan Menhut secara baik-baik.

Meski begitu, petani dan STR sangat kecewa dengan sikap dingin Menhut. STR juga dengan sabar mendatangi instansi lain di Jakarta, seperti Kementerian Lingkungan Hidup, Kedubes Norwegia, dan Komnas HAM.

Riduan meminta pihak kepolisian agar bersikap netral. “Polisi jangan hanya meminta masyarakat untuk menciptakan situasi kondusif, tetapi juga harus dilakukan kepada PT.RAPP. Situasi akan kondusif jika PT.RAPP mematuhi rekomendasi Komnas HAM,” katanya.

Dari ujung telpon Riduan berusaha menyampaikan pesan kepada rakyat Pulau Padang: agar tetap bersatu padu dan tidak terpecah belah oleh setiap upaya provokasi.

Leave a Response