Menhut Gunakan Ratusan Pegawai Bubarkan Aksi Petani

JAKARTA (BO): Pejabat Menteri mestiya belajar mendengar suara rakyatnya. Tapi tidak demikian halnya dengan Menteri Kehutanan RI, Zulkifli Hasan.

Siang tadi (6/2/2012), ketika puluhan petani Pulau Padang dan aktivis SRMI menggelar aksi di kantornya, Menhut justru memerintahkan pembubaran paksa. Sejumlah aktivis SRMI dipukuli beramai-ramai oleh pegawai Menhut.

Tidak hanya itu, pegawai Menhut juga merobohkan tenda yang dibangun oleh petani Pulau Padang. Padahal, pada saat bersamaan, para petani sedang melakukan negosiasi dengan pejabat Kemenhut.

Tindakan brutal pegawai Menhut tidak berhenti di sini. Puluhan aktivis Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI), yang turut bersolidaritas untuk petani Pulau Padang, diseret dan dipukuli oleh pegawai Menhut.

Polisi, yang hanya berjumlah puluhan, tak kuasa menghentikan kebrutalan pegawai Kemenhut ini. Tindakan pemukulan itu berlangsung hingga puluhan aktivis SRMI keluar dari halaman Kemenhut.

Sebelumnya, 30-an petani Pulau Padang menggelar aksi di depan kantor Kemenhut. Karena tidak mendapat respon, massa pun menerobos masuk ke halaman kantor Kemenhut.

Petani kemudian membangun tenda di halaman gedung utama Manggala Wanabhakti. Mereka berencana menginap di kantor Menhut hingga ada keputusan mengeluarkan Pulau Padang dari areal konsesi hutan tanaman industri PT Riau Andalan Pulp and Paper.

Beberapa saat kemudian, Sekjend Menhut Hadi Daryanto keluar menemui massa. Ia menawarkan 5 perwakilan petani untuk berdialog. Akan tetapi, bagi petani, dialog tersebut tidak berguna jika Menhut tidak merespon tuntutan petani.

Pada saat negosiasi berlangsung, pegawai Menhut keluar dari kantornya dan menyemut mengelilingi petani. Mereka melontarkan kata-kata kasar dan makian. “Pulang saja kalian ke kampung,” kata seorang pegawai Kemenhut.

Para petani tetap sabar dan tidak terpancing dengan makian itu. Lalu, beberapa saat kemudian, pegawai Kemenhut mulai merobohkan tenda dan memukuli aktivis satu persatu.

“Ini tindakan memalukan. Mereka lupa bahwa gaji yang dimakan adalah pajak rakyat, termasuk petani. Pegawai-pegawai Menhut tak ubahnya preman,” kata Henri Anggoro, salah seorang peserta aksi.

ANDI NURSAL

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid