Hasil Sementara Plebisit Anti-Privatisasi Pendidikan Di Chile

Plebisit nasional untuk masa depan pendidikan di Chile sudah digelar. Selain dilakukan melalui kotak suara di seluruh negeri, panitia pelaksana juga membuka pemungutan suara via online.

Menurut Komite Sosial untuk Pendidikan, kelompok sosial yang mengorganisir konsultasi kerakyatan ini, sudah ada sekitar 442 ribu rakyat Chile telah memberikan suara via online. Ini termasuk rakyat Chile yang berada di luar negeri.

Dari suara yang sudah terhiting, sebanyak 95% pemilih mendukung penyelenggaraan pendidikan gratis yang didanai oleh negara. Kemudian, pada point lainnya, sebanyak 92% pemilih mendukung manajemen pendidikan didesentralisasi di pemerintah kota/kotamadya.

Selain itu, 89% pemilih juga setuju agar “sistim pendidikan mencari untung” segera diakhiri sama sekali di Chile. Sementara 95% pemilih memberikan dukungan terhadap proposal referendum nasional sebagai solusi mengatasi masalah di Chile.

Hasil resmi akan diumumkan hari ini, 11 Oktober 2011. Dengan dukungan massif untuk sementara ini, gerakan mahasiswa dan rakyat Chile makin mendapat dukungan untuk menghancurkan privatisasi dan sekaligus menjungkalkan rejim neoliberal Sebastian Pinera.’

Menurut rencana, salinan seluruh suara sah hasil plebisit ini akan diserahkan langsung kepada Presiden, Departemen Pendidikan Nasional, Anggota Kongres, Komisi Pemilihan Umum dan Mahkamah Agung.

Konfederasi dari 36 organisasi mahasiswa dari 25 universitas sudah membulatkan tekad akan menolak negosiasi dengan pemerintah dan tidak akan kembali ke kampus sebelum tuntutan mereka terpenuhi.

Sementara itu, 75% serikat buruh sudah menyatakan dukungan terhadap pendidikan nasional, dan berencana memenuhi seruan pemogokan nasional yang diselenggarakan oleh konfederasi mahasiswa.

Sementara itu, Federasi Mahasiswa Universitas Chile (Confech) telah menyerukan pemogokan nasional terbaru pada tanggal 18-19 oktober mendatang. “Sudah tiga bulan proposal kami ditolak pemerintah. Ini adalah sebuah provokasi untuk sebuah pemogokan yang lebih besar,” kata Camila Vallejo, Presiden Confech.

Camila Vallejo juga mengkritik keputusan pemerintah yang mempercepat libur nasional di tengah-tengah maraknya perlawanan nasional. “Anda bisa melihat prioritas pemerintah. Ketika kami bekerja dan mendiskusikan soal pendidikan, mereka malah memilih liburan,” ujar Camila Vallejo.

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid