Demonstrasi Anti Pertambangan Meledak di Ekuador

Setidaknya 13 orang terluka dan 2 orang ditangkap dalam demonstrasi anti-tambang yang meledak di kota Las Naves, Ekuador, Jumat (14/7). Pengunjuk rasa menyampaikan ketidakpuasannya terhadap beroprasinya korporasi pertambangan emas dan tembaga di wilayah tersebut.

Prensa Latina melaporkan sebuah organisasi bernama Komite Rakyat mengeluarkan pernyataan menolak represi oleh pihak kepolisian.

Komite Rakyat dalam pernyataannya menegaskan kembali bahwa pertambangan adalah ancaman utama bagi rakyat setempat. Mereka juga mengecam pemerintahan Guillermo Lasso yang memberikan konsesi lahan sangat besar kepada korporasi pertambangan di berbagai lokasi di Ekuador.

Sebagaimana diberitakan Berdikari Online sebelumnya, Guillermo Lasso baru menghadapi impeachment oleh parlamen yang dibalas dengan dekrit pembubaran Majelis Nasional bulan Mei lalu sehingga memaksa pemilu dipercepat.

Selain itu, Komite Rakyat juga menyebutkan bahwa tindakan kejahatan banyak terjadi di area pertambangan dan kejahatan-kejahatan tersebut dilindungi oleh aparat.

Front Nasional Anti-Pertambangan mengecam kekerasan yang terjadi dan menyebutkan polisi menembakkan gas air mata serta melemparkan batu ke arah massa yang melakukan aksi secara damai. Massa aksi terdiri dari masyarakat lokal yang sebagian besar merupakan masyarakat asli atau indigenous.

Media online berbahasa Spanyol, icndiaro.com, melaporkan unjuk rasa dipicu oleh rencana perusahaan join asal Kanada-Ekuador memperpanjang izin ekspoitasinya lewat tahap konsultasi lingkungan. Perusahaan ini telah beroperasi selama 15 tahun dan menimbulkan ketidakpuasan dari masyarakat lokal. (dom)

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid