Berdikari Online Akan Bedah Buku “Sarinah”

Bung Karno biasanya dikenal dengan pemikirannya tentang politik, imperialisme, pembebasan nasional, dan sosialisme Indonesia. Sangat sedikit yang ingat, bahwa Soekarno juga adalah salah satu tokoh yang menulis panjang lebar tentang perjuangan perempuan.

Siapa sangka, di tengah-tengah berkecamuknya revolusi, juga ancaman gempuran kolonialis sewaktu-waktu, Bung Karno masih sempat-sempatnya menggelar kursus wanita di Jogjakarta. Kursus itu digelar dua minggu sekali.

Bahan-bahan kursus wanita itulah yang menjadi isian buku “Sarinah”. Soekarno sadar betul, ‘kita tidak dapat  menyusun suatu negara dan tidak dapat menyusun masyarakat, jika (antara lain) tidak mengerti soal wanita’. Itu alasan Bung Karno.

Untuk mengupas kembali fikiran-fikiran Bung Karno mengenai perjuangan perempuan, Berdikari Online sedianya akan menggelar diskusi dan sekaligus bedah-buku “Sarinah-Kewajiban Wanita Dalam Perdjoangan Repoeblik Indonesia”, karya Bung Karno. Diskusi ini masih merupakan rangkaian dari diskusi berseri: Perempuan dan Kebangsaan.

Acara bedah buku itu akan berlangsung besok, 24 Juni 2011, sekitar pukul 18.30 WIB sampai selesai, di kantor KPP Partai Rakyat Demokratik (PRD). Hadir sebagai pengulas buku ini, adalah: Hegel Terome (Kalyanamitra) dan Sri Sulistyawati (aktivis perempuan jaman Bung Karno).

Menurut AJ Susmana, penanggung jawab diskusi Perempuan dan Kebangsaan, diskusi ini  ditujukan untuk mengingatkan kembali tugas kaum perempuan Indonesia dalam hubungannya dengan pembebasan nasional bangsa ini.

“Kita mau mengingatkan, bahwa ketika Bung Karno masih hidup dan bergelut dalam perjuangan melawan kolonialisme, ia telah memberikan ajakan kepada kaum perempuan untuk berbaris bersama melawan kolonialisme,” katanya.

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid