Wikileaks Beberkan Bahaya Menggunakan iPhone, Gmail, BlackBerry

Pendiri Wikileaks Julian Assange kembali membuat kegemparan. Kali ini, Assange mengatakan pemerintah di seluruh dunia telah menggunakan perangkat elektronik, seperti smart-phone dan komputer, untuk memantau apa yang orang kerjakan, kemana dia pergi, dan apa yang ditulisnya.

Dalam acara peluncuran proyek baru Wilileaks, Spy Files, Assange menguraikan bagaimana perusahaan pengawasan swasta membuat kesepakatan dengan pemerintah di seluruh dunia untuk membuat desain software pemantau yang terintegrasi dengan perangkat elektronik, yang dapat digunakan untuk memantau siapapun yang hendak dilacak oleh pemerintah.

“Siapa di sini yang menggunakan Blackberry? Siapa yang menggunakan Gmail? Kalian semua kacau,” kata Assange di panel Biro Jurnalisme Investigatif di City University, Senin (28/11). Katanya, kontraktor intelijen menjual hak sistim pengawasan massal kepada pemerintah di seluruh dunia untuk semua produk.

Pendiri Wikileaks ini juga menegaskan bahwa perusahaan pengawasan internasional, yang paling banyak berpusat di negara-negara berteknologi canggih, sering menjual teknologinya kepada negara kurang canggih; negara yang terkadang dibenci oleh barat karena rejim politiknya yang otoriter.

Di sini termasuk rejim Khadafi di Libya, dimana perusahaan Perancis Amesys menjual peralatan yang didesain untuk melacak keberadaan kelompok oposisi hingga keluar negeri.

Spy Files, yang baru diluncurkan oleh Wikileaks, juga menunjukkan bukti bahwa Research in Motion (RIM), produsen BlackBerry, diperintahkan untuk membantu pemerintah “mengidentifikasi” pengguna BlackBerry di Inggris.

Selain itu, terungkap fakta bahwa RIM sempat melakukan negosiasi untuk berbagi data BlackBerry Messenger dengan Pemerintah India, Lebanon, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Partner Wikileaks, Owni, juga menerbitkan fakta bahwa Pemerintah Libya mengoperasikan situs internet mereka untuk memata-matai kegiatan warga, seperti e-mail, panggilan VOIP, pesan instan, dan permintaan mesin pencari.

Tetapi pengguna perangkat lunak di barat juga tidak aman. Assenge dan anggota panel lainnya menyampaikan bagaimana intelijen barat menggunakan perangkat elektronik untuk memonitor aktivitas warganya. Di Inggris, M15 menggunakan software pengenal suara yang secara khusus dipasang di ponsel sehingga dapat diketahui siapa berbicara dengan siapa.

Agen intelijen lain memiliki kemampuan untuk mencari tahu dimana lokasi pengguna berada, apa yang mereka ketik, dan apa yang mereka perhatikan.

“Posisi fisik pengguna dapat diketahui jika ia membawa ponsel. Itu bahkan jika HP dalam posisi mati,” kata Julian Assange.

Spy Files juga mengungkap bahwa para pejabat CIA telah membeli perangkat lunak yang memungkinkan mereka untuk menganalisis sinyal telepon dan suara untuk menentukan identitas spesifik dan lokasi individu.

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid