Tolak Pemindahan, Pedagang Pasar Labuha Siap Mogok

Pedagang pasar Labuha, Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara, berencana menggelar aksi mogok pada Senin (10/8/2015). Aksi tersebut untuk menolak rencana pemidahan pasar ke lokasi baru di Desa Tembal, Kecamatan Bacan Selatan, Halsel.

“Lokasi baru itu tidak layak untuk ditempati berdagang. Tidak ada fasilitas MCK, listrik, dan persediaan air yang memadai. Kalau hujan berlumpur, sehingga pembeli malas ke dalam,” kata Ketua Komite Pimpinan Kota Partai Rakyat Demokratik (KPK PRD), Hatim Hasibuan, saat berorasi di atas mobil bak terbuka, Kamis (6/8/2015).

Selain itu, tambah Hatim, pemindahan pedagang ke lokasi baru juga mengancam penghidupan para tukang becak yang selama ini menggantungkan hidupnya di pasar lama. Pasalnya, lokasi pasar baru susah diakses oleh para tukang becak.

Menurut Hatim, selama 10 tahun lebih berjualan di pasar lama, para pedagang terus mengumpulkan pajak dan retribusi. Seharusnya, kata dia, pajak dan retribusi itu dipergunakan untuk merenovasi pasar lama agar lebih layak untuk aktivitas perdagangan.

Lebih lanjut, dalam orasinya Hatim mengecam kebijakan Bupati Halsel, Muhammad Kasuba, yang dianggapnya kurang memperdulikan nasib rakyat. Menurut dia, penggusuran pedagang bukanlah solusi jika berbicara soal kesejahteraan rakyat.

Kamis (6/8) pagi, Front Masyarakat Menggugat menggelar aksi kampanye sosialisasi rencana pemogokan pasar Labuha. Mereka menumpangi sebuah truk dengan pengeras suara berkeliling di sejumlah ruas jalan kota Labuha.

Front Masyarakat Menggugat merupakan gabungan dari PRD, Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), HMB, dan para pedagang pasar ikan Labuha.

Saeful Laode

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid