Jakarta, Berdikari Online – Sentrum Mahasiswa Indonesia (SEMAINDO) Halmahera Barat Jakarta melaksanakan Buka Puasa Bersama sekaligus dengan Dialog Publik dengan tema “Potret Tiga Tahun Halmahera Barat dalam Angka Pertumbuhan, Prestasi atau Ilusi” di Cafe Tentang Kopi Jl. Slamet Riyadi No.9, RT 1/RW 4, Kelurahan Manggis, Kecamatan Matraman, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus, Sabtu (06/04/2024).
Buka Puasa Bersama dan Dialog Publik menghadirkan beberapa tokoh politik, akademisi dan pengamat ekonomi Maluku-Maluku Utara seperti H. Umar Key S.H, Mansur Husein S.H, M. Adim Rajak S.Sos., M. Ikom, Riyanda Barmawi dan Chairul Anwar serta organisasi kepemudaan se-Maluku Utara yang berada di Jakarta.
Sahrir Jamsin, Ketua Umum Sentrum Mahasiswa Indonesia (SEMAINDO) Halmahera Barat Jakarta menyampaikan, “Sebagai mahasiswa daerah yang berada di titik pusat pemerintahan tentu ini menjadi sebuah peluang besar bagi kami. Untuk itu, kami memotret tiga tahun perjalanan Pemerintah Daerah dalam menjalankan amanah yang diberikan masyarakat kepada Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Barat saat ini sehingga lahirlah ide tentang dialog publik Quo Vadis Halmahera Barat, SEMAINDO Halbar Jakarta Bertanya? Dengan tema “Potret Tiga Tahun Hal-Bar dalam angka pertumbuhan, Prestasi atau Ilusi.”
“Kegiatan diskusi seperti ini memiliki nilai yang luar biasa baik bagi generasi seperti kalian. Perkumpulan seperti ini jangan hanya adik-adik dari Halmahera Barat dan Maluku utara saja tapi juga mengajak mahasiswa dari Maluku,” kata H. Umar Key dalam sambutannya. “Kita anak-anak muda tanpa orang tua itu seperti batu kapur yang mengembang di atas lautan tanpa arah. Jangan berkumpul dengan anak muda saja tapi kita juga harus dihadiri oleh orang tua supaya kita lebih mengenal tentang budaya,” tambahnya.
Sementara itu dalam sesi diskusi Mansur Husen, S.H menyampaikan bahwa Halbar indeks responden partisipasi demokrasi tertinggi meski sisi pembangunan kapasitas Sumber Daya Manusia secara universal masih di bawah standar. Hal itu dikomparasikan dengan mekanisme kebijakan publik oleh Bupati sebelumnya yaitu Namto Hui Roba; dan itu dilihat dari upaya mendorong Festival Teluk Jailolo meski tidak dilanjutkan secara serius oleh Pemda hari ini. Sisi lain infrastruktur dan sumber pendongkrak ekonomi belum memulihkan peran pelayanan sarana sosial di Halmahera Barat, hal ini yang menjadi uji keselarasan pembangunan sebelumnya dan dalam 3 tahun terakhir. “Pemda Halmahera Barat tidak memilki kreativitas serta pola dan konsep pembangunan,” katanya.
Pemateri kedua M. Adim Rajak, S.Sos, M.Ikom menyampaikan, kemajuan sumber daya masyarakat melalui kualitas pendidikan sebagai indikator dan pola pemetaan siklus kebijakan politik lintas kawasan geopolitik Halmahera Barat.
Menurutnya, potensi alam yang perlu didorong di Kabupaten Hal-Bar ada dua yaitu: Sektor Perikanan dan Sektor Pariwisata. Bagaimana agar sektor itu bisa berjalan tentu butuh back up an Sumber Daya Manusia yang mendukung yang tidak bisa dianggap remeh; maka pentingnya peran SEMAINDO HAL-BAR DKI-JAKARTA adalah untuk melihat apa yang menjadi SWOT kekuatan Halbar. Jika hari ini yang perlu disiapkan adalah Pendidikan maka sejak dini generasi muda Halmahera Barat harus menempuh pendidikan di kota-kota besar yang ada di Indonesia.
Riyanda Barmawi selaku narasumber ke-3 juga menyentil deal politik yang mencuat ke permukaan dan mempengaruhi distribusi pembangunan di tiap-tiap wilayah tingkat kecamatan maupun di desa.
“Tidak ada kebutuhan kebijakan dalam penyelesaian kebijakan yang tuntas di tunaikan oleh setiap pemimpin di daerah. Kepala Daerah yang berbeda partai, maka dia akan menguliti semua RPJMD sehingga itu dapat mempengaruhi semua postur biaya APBD. Misalnya, di Halbar, kalau Kepala Daerah terpilih misalnya dia kalah di Kecamatan Jailolo maka dia tidak akan prioritaskan terlebih dahulu karena yang dilihat merupakan basis kemenangannya. Jadi Pembangunan mengikuti seleranya. Hal ini yang menyebabkan suatu daerah lambat dalam kemajuan,”ucapnya .
Perlu diketahui, satupun perwakilan dari Pemerintah Daerah Halmahera Barat tidak ada yang hadir dalam Buka Puasa Bersama dan Dialog Publik yang diselenggarakan tersebut.
SEMAINDO HAL-BAR DKI-JAKARTA membuka diri dengan sebesarnya untuk Pemerintah Daerah. “Mari kita diskusikan tentang masa depan Hal-bar ke depan dengan baik. SEMAINDO HAL-BAR DKI-JAKARTA telah menyediakan banyak konsep membangun daerah dari segi pariwisata, pertanian, perikanan maupun dalam hal mengatur tata kota,” ajak Sahrir Jamsin, Ketua Umum Sentrum Mahasiswa Indonesia (SEMAINDO) Halmahera Barat Jakarta
(Fikar Toadore)