Memperingati Hari Pramuka : Semangat Pramuka Harus Ada Dalam Jiwa Kepemimpinan Nasional

Hari Pramuka Nasional di Indonesia selalu diperingati tepat pada tanggal 14 Agustus. Tahun 2023 Hari Pramuka memasuki peringatan yang ke-62 tahun.

Pramuka sebagai gerakan kepanduan di Indonesia telah melahirkan banyak kader pemimpin bagi bangsa, serta membentuk karakter anggotanya sejak dini. Berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka disebutkan bahwa pendidikan kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup dan akhlak mulia melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.

Ada salah satu ucapan untuk perayaan Hari Pramuka yang menggambarkan situasi kepemimpinan kita saat ini yang dirangkum dari media CNN Indonesia: “Pramuka membentuk kepribadian, mental, fisik, daya juang, kepemimpinan, keberanian, dan  hal baik lainnya.”

Indonesia akan disebut sebagai Negara maju ketika perekonomian nasionalnya meningkat. Akan tetapi ekonomi Negara ini berada pada ketimpangan yang sangat ekstrim. Menurut laporan World inequality Report tahun 2022, selama periode 2001-2021, sebanyak 50% penduduk Indonesia hanya memiliki kurang dari 5% kekayaan rumah tangga nasional, sedangkan 10% penduduk terkaya memiliki sekitar 60% kekayaan rumah tangga nasional. Angka tersebut menunjukkan bahwa kekayaan alam kita yang terbilang sangat melimpah hanya dikuasai oleh segilintir orang.

Pada tahun 2021, Indonesia memiliki jumlah cadangan emas mencapai 2.600 ton dan mewakili 5% cadangan emas dunia. Indonesia merupakan Negara penghasil batubara terbesar ke-3 dunia, penghasil nikel nomor 1, dan penghasil gas alam nomor ke-12 di dunia. Dengan kekayaan alam yang melimpah seharusnya tidak menjadikan masyarakat Indonesia miskin dan merasakan ketimpangan yang ekstrim. Akan tetapi, pengelolaan kekayaan alam yang melimpah tersebut justru diserahkan ke tangan investor; bukan ke Negara sendiri.

Beberapa hari yang lalu Presiden Joko Widodo dalam cuitan twitter menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani untuk menjaga kebijakan-kebijakan yang telah dibuat untuk memajukan bangsa. Misalnya, kebijakan Hilirisasi Industri. Ini kebijakan berani oleh Indonesia yang menghadapi tantangan tidak mudah dan dapat berdampak terhadap ekonomi nasional.

Menanggapi pernyataan tersebut jika  pemimpin kita ke depan mengambil kebijakan Hilirisasi Industri itu merupakan keputusan yang tepat untuk mengatasi ketimpangan yang dialami oleh masyarakat Indonesia saat ini, sudah saatnya pemimpin berfikir bahwa semua sumber daya alam yang melimpah di negeri ini adalah milik Negara bukan kepemilikan asing maupun swasta.

Oleh sebab itu Negara harus mampu mengelola kekayaan alam Indonesia agar dapat dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia. Kebijakan Hilirisasi harus mendorong kita pada pembangunan industrialisasi nasional yang bertujuan untuk kemakmuran rakyat bukan untuk meningkatkan harta kekayaan 10 orang oligarki Indonesia.

Melalui peringatan Hari Pramuka  kali ini dan semangat Pramuka membentuk kepribadian pemimpin bangsa,  momen Pilpres harus dijadikan pertarungan gagasan dan ide untuk membangun Indonesia dan mewujudkan cita-cita besar kita akan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pergantian kepemimpinan nasional bukan hanya sekedar mengganti wajah baru akan tetapi secara kualitas dan konsep perubahan struktur ekonomi harus dimiliki setiap calon pemimpin kita.

Karena itu gerakan Pramuka harus terus dipupuk sebagai wadah bagi pembentukan nasionalisme dan patriotisme kita. Selamat Hari Pramuka!

Feby Rahmayana. Pengurus EN LMND

Share your vote!


Apa reaksi Anda atas artikel ini?
  • Fascinated
  • Happy
  • Sad
  • Angry
  • Bored
  • Afraid