“Musik menyuarakan yang apa tak bisa terkatakan dan sesuatu yang mustahil didiamkan,” begitu kata novelis besar Perancis, Victor Hugo. Kata-kata penulis Les Misérables itu sudah terbukti berkali-kali dalam sejarah.
Musik bukan hanya mampu menggerakkan emosi, seperti gembira, sedih, terharu, maupun cinta. Lebih dari itu, musik juga bisa menyadarkan dan menggerakkan seseorang untuk memperjuangkan sesuatu.
Berikut ini 10 lagu populer yang sanggup menggerakkan orang untuk memperjuangkan kesetaraan hak.
#1 Equal Right – Peter Tosh
Dalam dunia musik reggae, selain nama besar Bob Marley, orang perlu mengingat Peter Tosh. Hampir sama dengan Bob, Peter juga menggunakan lagu-lagu untuk memprotes penindasan dan ketidakadilan.
Seperti lagu “Equal Right”, yang pertama kali dirilis oleh Peter Tosh tahun 1977, berisi seruan untuk memperjuangkan kesetaraan hak dan keadilan. Dan lagu ini memang lahir di saat perjuangan hak-hak sipil di AS dan perjuangan anti-apartheid di Afrika selatan sedang menguat.
Pesan lagu ini sangat jelas: setiap orang punya hak yang sama sebagai manusia, tanpa memandang suku, agama, ras, warna kulit, maupun latar belakang sosial.
#2 Imagine – John Lennon
John Lennon menciptakan lagu Imagine tahun 1971, terinspirasi dari sebuah puisi pendek berjudul Cloud Piece, yang muncul dalam buku Yoko Ono berjudul Grapefruit.
Lagu ini punya mimpi mulia: manusia bisa hidup sama rata, sama rasa. Tidak ada lagi pengkotak-kotakan manusia karena kebangsaan, agama maupun kelas sosial-ekonomi. Tentang mimpi itu, John Lennon menyebutnya hampir sama dengan mimpi Manifesto Komunis.
Singkat cerita, lagu ini mengimpikan kesetaraan antar sesama manusia dan antar bangsa. Tidak ada lagi penindasan manusia atas manusia dan bangsa atas bangsa. Dan tidak ada lagi penindasan manusia dan bangsa atas nama agama.
#3 Black or White – Michael Jackson
Lagu Black or White diciptakan oleh sang raja pop dunia, Michael Jackson, tahun 1991. Lagu ini menyuarakan pentingnya semua umat manusia, tanpa memandang ras dan warna kulit, untuk hidup dalam harmoni.
Jacko mengaku, lagu ini terinspirasi oleh pengalaman pribadi dan pengamatannya terhadap rasisme. Tentu saja, sebagai anak keturunan Afrika-Amerika, Jacko menjadi sasaran empuk dari tindakan rasisme.
Ketika lagu ini muncul di layar kaca, video klipnya sempat menuai kontroversi dan sensor. Di akhir video klip diperlihatkan seekor black panther yang berubah menjadi Jacko, lalu menari indah, tetapi kemudian melakukan pengrusakan.
#4 The Power Of Equality– Red Hot Chile Peppers
Lagu The Power of Equality diciptakan oleh grup musik funk rock Red Hot Chili Peppers (RHCP) tahun 1991. Lewat lagu ini, RHCP menegaskan sikap politiknya yang menentang rasisme.
Secara spesifik, lagu ini mengecam rasisme yang masih terjadi di Amerika Serikat. Di dalam liriknya terselip kecaman langsung terhadap milisi rasis, Ku Klux Klan (KKK).
#5 One Love – Bob Marley
Lagu One Love karya Bob Marley ini punya mimpi yang sama dengan Imagine-nya John Lennon. Sama-sama ingin mewujudkan dunia yang damai: sama rata, sama rasa.
Bedanya, jika Imagine memperjuangkan dunia yang damai dengan menghapuskan pengkotak-kotakan manusia berdasarkan kebangsaan, agama dan kelas sosial-ekonomi, maka One Love memperjuangkannya lewat: cinta.
Lagu ini sendiri diciptakan Bob di Jamaika, tempat kelahirannya, ketika negeri itu terpolarisasi secara politik ke dalam dua kubu: Partai Rakyat Nasional (PNP) yang nasionalis-progressif versus Partai Buruh Jamaika (JLP) yang konservatif.
Melalui One Love, Bob ingin meredakan konflik yang mengorbankan rakyat Jamaika itu. Terutama rakyat biasa dan anak-anak yang kehidupannya ikut terseret dalam konflik dua arus besar politik Jamaika kala itu.
Lagu ini menyuarakan hak setiap orang, tanpa memandang suku, agama, ras dan latar belakan ekonomi, untuk hidup secara aman dan penuh cinta.
#6 Respect – Aretha Franklin
Penyanyi Aretha Franklin berusaha menyuarakan kesetaraan gender, termasuk dalam keluarga, melalui sebuah lagu berjudul Respect. Lagu yang diciptakan pada 1965 ini berisi seruan agar laki-laki menghormati hak-hak perempuan.
Menurut Aretha, rasa hormat bagi setiap laki-laki maupun perempuan, baik di rumah tangga atau di mana pun, merupakan hal paling mendasar dalam mendorong kesetaraan antar umat manusia.
“Ini dibutuhkan bangsa, dibutuhkan setiap laki-laki dan perempuan, pengusaha, ibu rumah tangga, pemadam kebakaran, pengajar—semuanya ingin dihargai,” tulis Aretha di memoarnya, Aretha: From These Roots.
#7 Born this Day – Lady Gaga
Di balik popularitasnya sebagai penyanyi ber-genre pop, penyanyi Stefani Germanotta atau akrab dipanggil “Lady Gaga” sering menggunakan lagu untuk menyuarakan kesetaraan.
Seperti lagu Born this Day, lagu ini bicara tentang kesetaraan hak antar semua umat manusia. Tidak peduli warna kulit, kebangsaan, kondisi fisik, bahkan orientasi seksual. Semua manusia dilahirkan dengan kondisi yang terberi.
Tetapi banyak juga yang menuding lagu ini sebagai “lagu kebangsaan LGBT”, lantaran ada lirik begini: No matter gay, straight or bi/ Lesbian, transgendered life/ I’m on the right track, baby/I was born to survive.
Padahal, pesannya adalah pengakuan terhadap prinsip kesetaraan manusia, yang meliputi kesetaraan hak dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Termasuk pengakuan terhadap hak-hak LGBT sebagai manusia.
#8 Freedom – Beyonce feat Kendrick Lamar
Baru di rilis tahun 2016, lagu Freedom yang dinyanyikan oleh Beyonce dan rapper Kendrick Lamar ini sangat terang-terangan bicara kesetaraan. Tidak hanya kesetaraan ras, tetapi juga kesetaraan gender.
Lantaran liriknya yang sangat kuat, tahun 2017, bertepatan dengan peringatan Hari Anak Perempuan Internasional pada setiap tanggal 11 Oktober, lagu Freedom muncul dengan video klip khusus.
Dalam video klip berdurasi hampir 3 menit itu dijejalkan data-data tentang kondisi anak perempuan dunia: setiap lima menit, ada anak perempuan yang mati karena kekerasan; satu dari empat anak perempuan menikah di usia dini; 71 persen korban perdagangan manusia adalah perempuan; dan 63 juta anak perempuan disunat; dan 130 juta anak perempuan tidak atau putus sekolah. Politis sekalin, kan?
#8 Amendment- Ani DiFranco
Mungkin namanya tidak begitu tenar di Indonesia, tetapi tidak ada yang meragukan komitmen Ani DiFranco dalam menggunakan lagu untuk menyuarakan protes sosial dan aspirasi kesetaraan.
Peraih Woody Guthrie Award ini banyak membawa pesan-pesan gerakan feminis melalui lagu. Salah satunya lewat lagu yang diciptakan tahun 2010, Amendment.
Melalui lagu ini, Ani mau mengingatkan, sekalipun hak politik perempuan Amerika sudah diakui melalui amandemen ke-19 Konstitusi tahun 1919, tetapi kesetaraan gender belum sepenuhnya terwujud.
Dalam lagu itu, Ani bicara soal hak tubuh, mulai dari hak reproduksi hingga kesetaraan dalam perkawinan. Terkadang perempuan belum merdeka atas tubuhnya sendiri.
#10 Equal Right – Ishawna
Jika laki-laki mengutarakan kehendak seksualnya, itu dianggap wajar alias normal. Tetapi jika perempuan yang melalukan hal serupa, itu dianggap tidak etis.
Setidaknya itulah yang hendak diprotes oleh penyanyi pendatang baru Jamaika, Ishawna, lewat lagu “Equal Right”. Melalui lagu itu, Ishwana ingin menabrak anggapan sosial yang menganggap hak seksualitas itu hanya milik laki-laki.
RABIN TAGORE