Dalam gelombang demokratisasi yang disebut “Arab Spring” menyapu negara-negara Arab, jejaring sosial dianggap punya peranan yang tidak kecil. Jejaring sosial telah menjadi sarana propaganda, menyebarkan informasi, menggalang solidaritas, bahkan menjadi sarana mengorganisir aksi besar-besaran.
Dua tahun yang lalu, di Venezuela, jejaring sosial juga menjadi sarana penting untuk perjuangan ideologis dan sarana komunikasi antara Presiden dan rakyatnya. Ini terjadi tatkala Presiden Venezuela Hugo Chavez membuat accout twitternya:@chavezcandanga.
Dia akunnya, Chavez menulis: “Presiden Republik Bolivarian Venezuela, tentara Bolivarian, sosialis, dan anti-imperialis.” Ia menyertakan website resmi pemerintah Venezuela di akunnya.
Chavez saat itu memulai aktivitasnya di twitter dengan menyapa: “Hei, apa kabar? Tengah malam ini, aku pergi ke Brazil. Dan saya sangat senang bekerja untuk rakyat Venezuela. Kami akan menang!”
Sejak itu, Chavez selalu berusaha menggunakan jejaring sosial yang hanya menyediakan 140 karakter ini untuk berbicara kepada massa luas tentang berbagai isu, mengumumkan rencana kebijakannya, hingga menyampaikan problem kesehatan pribadinya.
Ketika timnas Venezuela bertanding melawan Paraguay, Chavez tak segan-segan melontarkan kritikan terhadap kinerja wasit melalui Twitter. “Mereka telah merampok kemenangan kami!” kata Chavez.
Begitu Chavez mengupdate status pertamanya, dalam 12 jam pertama saja ia sudah mendapat 50 ribu pengikut (followers).
Saat ini akun @chavezcandanga punya 2.835.453 followers—istilah di twitter untuk orang-orang yang menjadi pengikut akun kita. Dengan demikian, Chavez menjadi presiden Amerika Latin yang punya pendukung terbesar di Twitter.
Tetapi bukan Cuma Chavez yang bermain Twitter. Presiden Meksiko, Felipe Calderon, juga bermain twitter. Ia punya 1.651.598 followers. Lalu ada juga Presiden Ekuador, Rafael Correa, yang punya 316.937 followers. Presiden Brazil Dilma Roussef dan Presiden Argentina Cristina Fernandez tak ketinggalan punya twitter.
Pemimpin revolusi Kuba, Fidel Castro, juga punya akun bernama “@reflexionfidel”. Fidel banyak men-tweet refleksi mingguannya di akun tersebut.
Chavez sering menyapa pemimpin Amerika Latin di twitter. Seperti ketika suatu hari Chavez menyapa presiden Meksiko, Felipe Calderon: “Hai Presiden Calderon, temanku, saya berterima kasih kepadamu atas harapan baikmu.”
Menurut salah satu lembaga pengukur jejaring sosial, ComScore, sejak Chavez membuat akun di twitter, jumlah orang Venezuela yang menggunakan twitter dan jejaring sosial lainnya terus meningkat.
RAYMOND SAMUEL
- Fascinated
- Happy
- Sad
- Angry
- Bored
- Afraid